GORONTALO – Masyarakat Provinsi Gorontalo patut waspada untuk mengonsumsi beras yang datang dari luar daerah.
Pasalnya, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo menemukan adanya kandungan logam berat dalam beras yang berasal dari luar daerah.
“Hasilnya cukup mengejutkan, beras-beras dari luar daerah yang beredar di Gorontalo ditemukan logam berat berupa kadnium dan arsenik yang mencapai 0,11 Miligram per Kilogram beras”ungkap Muljady D. Mario, Kepala Dinas Pertanian Gorontalo.
Mario menjelaskan kandungan logam berat berupa kadnium dan arsenik itu, kurang lebih hampir sama yang terdapat pada kopi kasus pembunuhan dengan tersangka Jessica yang terjadi beberapa tahun silam. Menurutnya apabila beras itu dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang bisa membahayakan kesehatan manusia.
Mario menjelaskan, tidak hanya melakukan pengujian kandungan zat berbahaya pada beras yang beredar di Gorontalo, pihaknya juga melakukan pengujian kadar gizi pada semua baik itu lokal maupun dari luar daerah.
“Menariknya kita menemukan kandungan gizi beras lokal kita masih tinggi dari pada beras yang dari luar daerah”terangnya. (Aan)