Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Konsistensi Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengelola inflasi di Kota Gorontalo, menghasilkan prestasi yang menggembirakan. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Gorontalo berhasil meraih posisi tiga besar dalam nominasi, dan dianugerahi penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik di tingkat Nasional, Kamis (31/08/2023).
Marten Taha mengungkapkan, terdapat dua agenda penting yang akan ia ikuti di Istana Negara. Salah satunya menerima penghargaan TPID.
“Kami dari Pemerintah Kota Gorontalo mendapatkan surat untuk menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2023, serta menerima penghargaan TPID Terbaik tahun 2023 dari Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Terkait pencapaian Pemerintah Kota Gorontalo yang diterima secara langsung oleh Wali Kota Gorontalo di Istana Negara, terdapat tiga nominasi yang berhasil diraih.
“Diantaranya Kota Gorontalo masuk nominasi TPID Terbaik Wilayah Sulawesi tahun 2021 dengan program stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, melalui program Patali Shopping Point. Kemudian Tahun 2022 sukses dengan progra, pemberdayaan masyarakat, dalam pengelolaan perikanan budidaya melalui kegiatan Moheyinga to Ponula. Selanjutnya Nominasi TPID Terbaik tahun 2019 pada program peningkatan ketahanan pangan utama, dan terakhir nominasi TPID Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2023 pada program pengelolaan perikanan melalui program Motolopani To Ponula,” jelasnya.
Lebih lanjut Marten menjelaskan, setiap tahun Pemerintah Kota Gorontalo melaksanakan langkah-langkah untuk mengontrol tingkat inflasi, bahkan ketika kondisi ekonomi lokal sedang tidak menguntungkan, Pemerintah Kota Gorontalo tetap berupaya mengendalikan inflasi dengan berbagai cara.
“Saat kondisi ekonomi daerah tidak stabil akibat bencana non alam pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Gorontalo melahirkan berbagai terobosan, guna menjaga stabilitas ekonomi daerah. Karenanua penting untuk dilakukannya pengendalian inflasi, salah satunya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (Adv)
