Kerajinan dari Eceng Gondok Kurang Diminati Masyarakat Gorontalo

Yeni Rorin Tulus saat menunjukan hasil kerajinan yang dibuat oleh kelompok Usaha Jaya, Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya.(Foto : Ihyas)

GORONTALO – tangan yang memanfaatkan sebagai bahan baku di Gorontalo ternyata masih kurang diminati oleh masyarakat lokal. Hal itu dikatakan oleh ketua kelompok pengrajin Usaha Jaya, Yeni Rorin Tulus.

Menurutnya Kerajinan eceng gondok kurang diminati disebabkan minimnya promosi hasil kerajinan tangan di masyarakat Gorontalo.

“Belum bagaimana minat mereka dengan kerajinan tangan seperti ini. Tapi kalau di luar Gorontalo banyak, kebanyakan juga kan pembeli dari luar daerah,” kata Yeni saat di temui di rumah produksi kelompok Usaha Jaya di Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya, Kamis (31/10/2019).

Read More
banner 300x250

Hal serupa disampaikan Encis Bisa, yang juga ketua kelompok pengrajin Alata, Kelurahan Kayubulan, Limboto. Ia mengaku selama ini masyarakat Gorontalo masih enggan membeli penjualan kerajinan dari eceng gondok.Hal itu berbanding terbalik dengan pembeli dari luar daerah yang relatif lebih banyak.

“Kalau (pemesanan) di Gorontalo masih kurang peminatnya. Malah kalau dari luar daerah banyak,” kata Encisi (21/10).

Sementara itu, pengepul hasil kerajinan dari eceng gondok, Isnawati Mohamad mengatakan pameran pameran usaha di luar daerah menjadi salah satu lokasi untuk memasarkan produk kerajinan.

“Paling ngejar-ngejar (pameran) lagi, karena kalau tidak seperti itu, pembeli disini belum banyak,” kata Isnawati saat ditemui di galeri Tiar (31/10/2019)

Ia menilai minimnya pembeli dari Gorontalo disebabkan masyarakat belum mengenal produk kerajinan dari eceng gondok yang diakibatkan oleh minimnya promosi.

“Mungkin belum terlalu mengenal tas eceng gondok itu seperti apa. Seperti awal karawo dulu, karawo dulu juga pertama kan begitu masih susah orang suka sama karawo,” kata Isnawati. (IYS)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60