Kenaikan Harga Cabai Rawit Dipicu Kemarau Panjang

Cabai rawit di pasar tradisional Dungingi, Kota Gorontalo. (Foto : Ihyas)

GORONTALO – Sejak dua bulan terakhir cabai rawit di tradisional Kota Gorontalo melonjak tinggi hingga mencapai harga 120 ribu perkilogram. Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Gorontalo, Adrianto Abdullah, lonjakan harga itu diakibatkan cuaca kemarau panjang yang melanda Gorontalo.

“Harga (cabai rawit) sudah naik, (kenaikan harga tersebut) diakibatkan oleh kemarau sehingga tidak berbuah,” kata Adrianto saat ditemui di ruangannya.

Untuk menstabilkan Adrianto mengatakan  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Gorontalo harus melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait dan memberikan bantuan kepada masyarakat.

Read More

Sementara itu, Menurut Sekretaris Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Gorontalo, Anas Said Badjeber mengatakan naiknya cabai memiliki dua penyebab yakni akibat kemarau dan permintaan distribusi cabai keluar daerah.

“Salah satu pemicunya itu ada beberapa hal, yang pertama karena musim, musim itu ya musim kering. yang kedua ya kita dekat dengan manado september, november, desember itu kan dekat natal,” kata Anas saat ditemui di ruangannya, Kamis (24/10/2019).

Menurutnya kenaikan harga cabai memang menjadi siklus yang terjadi di Gorontalo. Namun kenaikan harga pada tahun ini lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Setiap tahun memang cabai selalu naik, harganya pun tetap pada kisaran 110 ribu, 120 ribu rupiah,” kata Anas. (IYS)

Related posts