Gorontalo Ekspor Tepung Kelapa dan Tetes Tebu

Sekda Darda (upiah karanji) didampingi Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian RI, drh. Sriyanto melapas ekspor Tepung Kelapa dan Tetes Tebu dari Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorut, Kamis (24/10/2019). (Foto: Nova-Humas).

GORONTALO – Provinsi Gorontalo berhasil mengekspor produk pertanian unggulan Gorontalo yaitu Tepung Kelapa sebanyak 25 ton ke Inggris dan Tetes Tebu sebanyak 16.000 ton ke Philipina. Produk pertanian unggulan Gorontalo dilepas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba bertempa di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (24/10/2019).

Darda yang membacakan sambutan Gubernur Gorontalo mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor unggulan yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Provinsi Gorontalo ini dapat terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sebesar 38,01 persen.

Dikatakannya, Realisasi Provinsi Gorontalo pada tahun 2018 kemarin, jagung dengan tujuan Philipina sebanyak 109.800 ton dengan frekuensi 24 kali, Tetes Tebu tujuan Vietnam sebnyak 12.005,309 ton frekuensi 1 kali, serta Bungkil Kelapa dengan tujuan India sebanyak 12.600 ton frekuensi 2 kali.

Read More

“Dan hari ini kita berhasil melakukan ekspor Tetes Tebu sebanyak 16.000 ton dengan nilai 26 miliar dan Tepung Kelapa sebanyak 25 ton dengan nilai ekspor 490 juta. Ini pencapaian yang luar biasa bagi Provinsi Gorontalo,” ujar Sekda Darda.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian RI, drh. Sriyanto memeberikan apresiasi yang tinggi kepada Provinsi Gorontalo karena telah berhasil mengekspor produk pertanian dalam bentuk olahan.

Ia mengatakan, di beberapa daerah pihaknya mencatat masih mengekspor dalam bentuk kelapa padahal kalau melihat secara seksama produk kelapa ini dari batang hingga daun memiliki nilai harga.

“Ini artinya apa? Transformasi ekonomi yang dicanangkan oleh bapak presiden sudah dilakukan di Gorontalo,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sriyanto juga berpesan bagi yang berkecimpung dalam olahan tepung kelapa ini bisa memperhatikan para petani. Karena pada hakikatnya pembangunan pertanian agar rakyat sejahtera.

“Naikanlah harga-harga yang bapak ibu beli dari petani kita, sehingga ada nilai dan ada kelebihan yang bisa petani nikmati,” tandasnya.

Selain pelepasan ekspor, Provinsi Gorontalo juga melaunching program unggulan BEKERJA (Bedah Kemiskinan Rakyat sejahtera) yang merupakan program pengentasan kemiskinan desa dan peningkatan kesejahteraan berbasis kemiskinan. Serta penyerahan bantuan jagung untuk 68 kelompok tani di Kecamatan Anggrek. (adv)

Sumber: Humas

Related posts