Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyayangkan penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Gorontalo, Minggu dini hari diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, yang diduga dibekingi oleh oknum anggota Polisi.
Hal itu disampaikan Adhan Dambea, usai turun langsung melihat kondisi kantor Satpol PP Kota Gorontalo pasca penyerangan. Adhan menyampaikan insiden yang terjadi saat masih suasana HUT Bhayangkara, tapi justru ada oknum yang bertindak seperti ini.
“Tanggal 1 Juli kemarin adalah hal penting bagi institusi kepolisian. Namun justru ada oknum yang melakukan hal ini. Sangat disayangkan,” kata Adhan.
Adhan menambahkan, tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran hukum sekaligus penghinaan terhadap semangat sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum, dan terjadi saat masih suasana Hari Bhayangkara.
Penyerangan ini disebut bermula dari razia yang dilakukan Satpol PP terhadap sebuah kafe tak berizin, milik seorang warga bernama Indra, yang diketahui sebagai orang tua dari salah satu pelaku penyerangan.
Dalam razia tersebut, ditemukan pelanggaran berupa penjualan minuman keras, keberadaan wanita pemandu lagu, serta pengunjung yang tengah mengonsumsi miras. Situasi pun memanas karena pemilik kafe tidak kooperatif saat akan dimintai keterangan.
Adhan menegaskan, Pemerintah Kota Gorontalo telah melaporkan insiden ini secara resmi dan mendesak Kapolda Gorontalo untuk menindak tegas oknum yang terlibat, tanpa pandang bulu.
“Saya harap Kapolda bertindak tegas. Oknum yang terlibat harus ditindak karena telah merusak nama baik institusi polisi,” ujar Adhan.
Ia juga menyatakan akan menyurati Kapolda secara resmi dan bahkan berencana membawa persoalan ini ke Mabes Polri.
“Saya tidak akan diam karena ini menyangkut marwah pemerintah daerah,” pungkasnya.
Saat ini, proses penyelidikan masih terus berjalan di Polresta Gorontalo Kota. Setidaknya enam orang telah diperiksa sebagai saksi, dan satu orang pelaku telah diamankan, yang disebut-sebut turut dalam aksi penyerangan.