Jurnalis Gorontalo dukung Polri lewat Jurnalisme Sehat Anti Hoax

Jurnalisme
Helmi Rasyid, Sekretaris AMSI Gorontalo. Foto: iwandije

Pojok6.id (Gorontalo) – Di era digital saat ini, praktik jurnalisme menghadapi beberapa tantangan, selain adaptasi terhadap teknologi digital juga kemunculan instan dan cenderung menjadi informasi hoaks.

Sehingganya disrupsi digital menuntut para jurnalis untuk bersiap hadapi tantangan.
Di era disrupsi digital ini, salah satu yang menjadi tantangan yang dihadapi adalah Jurnalisme instan atau instant journalism.

Jurnalisme instan itu adalah jurnalisme yang mengutip begitu saja sumber informasi misalnya dari media-media sosial, sehingga tentu akan memunculkan informasi hoaks.

Read More

“Jurnalisme instan juga bisa dilihat dengan munculnya jurnalisme clickbait yaitu jurnalisme yang bombastis, sensasional, terutama judul dibuat demi menarik perhatian pembaca,” kata Helmi Rasyid, sekretaris AMSI Gorontalo.

Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong Polda Gorontalo untuk bisa menjadi mitra yang lebih baik lagi kedepan terutama dalam menjaga iklim Kamtibmas di Gorontalo yang bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan Ekonomi masyarakat Gorontalo.

Polda Gorontalo pun diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap beragam kemunculan Media dan mendorong jurnalis dan calon jurnalis menerapkan nilai-nilai dasar jurnalisme.
Karena setiap orang, dalam menghasilak berita, beragam gaya dan bahasa, apakah sesuai dengan kaidah jurnalistik, jangan sampai malah yang terjadi adalah disinformasi, misinformasi, atau malinformasi atau Hoaks.

Pers atau jurnalisme adalah pembentuk arus utama opini, harus menjadi pelopor wacana publik di masyarakat, Polda Gorontalo diharapkan bisa menjadi Sumber Informasi yang tepat dalam menjaga dan mengendalikan disinformasi dimasyarakat.

Karena fungsi Pers juga memiliki peran dalam melakukan klarifikasi dan kontra narasi terhadap hoaks yang berkembang di masyarakat.

Agar arus Opini Pemberitaan Media di Gorontalo kembali ke dasar nilai-nilai journalism, sambil terus melakukan upaya penyesuaian atau intervensi, Polda Gorontalo diharapkan menjadi penyeimbang arus informasi di Gorontalo.

Fungsi informatif, memberi hiburan, kritik sosial, dan edukasi di Gorontalo lewat pemberitaan media massa, selama ini telah berjalan dengan baik. Namun dalam Informasi Hukum Sosial di masyarakat, Polda diharapkan mendorong insan Pers di Gorontalo untuk mengedepankan Kaidah Jurnalistik sesuai Kode Etik Pers.

Sehingga kedepan arus pemberitaan di Gorontalo dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Publik, serta berkontribusi terhadap lahirnya pertumbuhan ekonomi masyarakat masa mendatang.

Komitmen wartawan dan media online gorontalo untuk membantu polri khususnya Polda Gorontalo dalam menjaga kamtibmas, dengan publikasi kegiatan polri yang bersifat positif sesuai dengan program kapolri  prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (presisi).

“Kami mendukung dan membantu Polda Gorontalo dalam percepatan pencapain vaksinasi dan menjaga kamtibmas lewat pemberitaan yang bersifat positif serta anti hoax sesuai dengan program kapolri yang Presisi,” tutup Helmi Rasyid. (rls)

Related posts