Kota Gorontalo – Warung Kopi saat ini mungkin bukan barang baru lagi di Gorontalo. Sejak dulu kemunculannya sudah menjadi tempat favorit untuk melewati pagi. Menjamurnya warung kopi di Kota Gorontalo, membuat warga tak perlu lagi bingung untuk mencari tempat berkumpul bersama teman dan kerabat.
Ada yang datang ke warkop cuma untuk menikmati kopi hingga menghabiskan waktu dengan berdiskusi maupun berdebat terkait isu yang lagi hangat di Kota Gorontalo. Kehadiran warung kopi saat ini menawarkan berbagai konsep untuk menarik perhatian pengunjung. Salah satunya Warkop Amal, yang terletak di jalan Sam Ratulangi dan tidak jauh dari pasar sentral Kota Gorontalo.
Namun ada yang berbeda dari Warkop Amal dengan warkop lainnya. Dimana seratus persen keuntungan warkop ini disumbangkan ke salah satu panti asuhan yang ada di Kota Gorontalo. Selain itu, disetiap hari Jum’at Warkop Amal melaksanakan Jum’at jujur. Dimana pada hari Jum’at tidak ada kasir yang melayani pembayaran, setiap pengunjung membayar dan menukar sendiri uang kembalian pembayaran di kardus yang tersedia di meja kasir.
Menurut Ramli Anwar, pemilik Warkop Amal, sejak Jum’at pertama di tahun 2018 dia menggagas gerakan Jum’at jujur di warkop miliknya. Hal ini untuk menguji kejujuran dari para pembeli. “Iya memang setiap hari Jum’at tidak ada kasir yang berjaga, dan ini rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at sejak minggu pertama di tahun 2018 ini,” ungkap Ramli.
Mantan Aleg DPRD Kota ini juga mengatakan, nanti hasil penjualan yang ada di warkop yang didirikan sejak November 2017 ini, seratus persen diberikan ke salah satu panti asuhan yang ada di Kota Gorontalo. “Hasil yang didapat dari warkop ini disumbangkan ek panti asuhan, untuk membantu anak-anak panti asuhan. Saya juga tetap membayar jika makan dan minum disini,” katanya.
Ramli juga menamabahkan, tujuan dirinya membuka usaha warkop ini adalah untuk tetap menjaga silaturahmi dengan teman-teman dan sahabatnya yang memang penggemar kopi. “Warkop ini jadi tempat berkumpul dan silaturahmi semua teman-teman saya yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan. Ada yang ASN, aktifis, anggota partai politik, pejabat, aparat dan lainnya,” tutupnya. (idj)