GORONTALO– Pemerintah Provinsi Gorontalo segera mengevaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Evaluasi itu seiring dengan tim yang dibentuk oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.Tugas utamanya, mengevaluasi hasil pelaksanaan PSBB di Gorontalo.
Menurut Rusli, dalam evaluasi akan dilihat dalam penerapan PSBB apakah signifikan menurunkan penyebaran covid atau tidak. Evaluasi juga untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki jika PSBB dilanjutkan.
”Ketika kita evaluasi dan hasil akhirnya belum memenuhi target kita, maka saya dengan beberapa pemimpin daerah sudah berkomitmen untuk melanjutkan PSBB,” ujar Rusli saat memimpin rapat video conference bersama petugas posko di perbatasan darat, laut,dan udara di aula kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Senin (11/5/2020).
Saat ini, Provinsi Gorontalo tengah memberlakukan PSBB yang dimulai sejak 4 Mei 2020 dan berlaku selama 14 hari.
Lebuh jauh Rusli mengaku dari keterangan dari dr. Triyanto, penyebaran Covid di Gorontalo sudah mulai mereda. Namun, namun hal ini tidak bisa membuat berpuas hati dikarenakan potensi perkembangan yang bisa naik turun.
” Penyebarannya sudah agak berhenti, tapi saya diingatkan oleh teman-teman dari pusat jangan dulu gembira karena di daerah lain juga terjadi naik turun, berkembangnya hal hal yang lain sehingga belum bisa kita pastikan, dan mungkin ada langkah-langkah selanjutnya mengingat 7 hari lagi akan berakhir masa berlaku PSBB ini sehingga akan kita maksimalkan,” urai ketua gugus tugas Covid 19 Provinsi Gorontalo.
Rusli dalam rapat tersebut juga menegaskan tetap tidak menerima atau mengijinkan orang dari luar untuk mudik, meskipun saat ini telah keluar surat edaran dari Menteri Perhubungan yang sudah membuka penerbangan domestik beberapa maskapai.
” Saya tetap bertahan, kita telah melahirkan pergub tentang PSBB yang insyaAllah akan berakhir pada tanggal 17 mei 2020,” kata Rusli.
Hal lainnya yang diingatkan Rusli Habibie yang didampingi oleh Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto pada kesempatan tersebut yaitu imbauan kepada petugas agar tetap bersikap humanis dalam pemeriksaan di perbatasan.
Menurutnya Gorontalo diapit oleh daerah yang belum melaksanakan PSBB, baik di perbatasan Sulut maupun di perbatasan Sulteng, sehingga harus lebih banyak bersosialisasi, banyak menyampaikan kepada masyarakat.
” Saya mengimbau dalam melakukan pemeriksaan, penyampaiannya harus humanis dengan kalimat yang sopan dan selalu jaga jarak,” kata Rusli mengingatkan.
Vicon diikuti 14 peserta diantaranya Kadis Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro, petugas perbatasan Tolinggula, Atinggola, Taludaa, petugas pintu masuk pelabuhan Anggrek dan pelabuhan Gorontalo, Bandara Djalaludin, dan pelabuhan penyeberangan.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo