Ismail Madjid: Pemkot Fasilitasi Terbentuknya P2TP2A Tingkat Kota Gorontalo

Terbentuknya P2TP2A
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid (Tengah) pada saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Para Pihak dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Anak tingkat Kota Gorontalo, yang di selenggarakan di Hotel El Madinah, Selasa (28/02/2023).

Pojok.id (Kota Gorontalo) – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo melalui Dinas P2KBP3A telah memfasilitasi terbentuknya pusat pelayan terpadu kelembagaan, berupa pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) di tingkat Kota Gorontalo.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, , pada saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Para Pihak dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Anak tingkat Kota Gorontalo, yang di selenggarakan di Hotel El Madinah, Selasa (28/02/2023).

“Yaitu perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM), yang tersebar di 17 kelurahan dan satuan tugas perlindungan perempuan dan anak (SATGASPPA) di 50 kelurahan,” ujar Ismail.

Read More

Selain itu, Ismail mengungkapkan bahwa juga telah membuat dua Peraturan Daerah (Perda), Nomor 7 Tahun 2016, tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan dan Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang penyelengaraan Kota Layak Anak.

“Pemerintah Kota Gorontalo telah membuat dua Peraturan daerah yang mampu menyatukan pandangan, dan mensinergikan seluruh strategi penangan di berbagai dinas lembaga,” tuturnya.

Oleh karena itu, masih kata Ismail, demi terealisasinya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan maka Pemkot Gorontalo melalui Dinas P2KBP3A Kota Gorontalo, telah memiliki program pendampingan bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), baik anak sebagai pelaku, maupun anak sebagai korban dan anak saksi dan juga terdapat kegiatan penjangkauan kasus yang terjadi di Kota Gorontalo.

“Untuk anak yang terjerat kasus kekerasan maka kami melakukan kunjungan langsung ke rumah korban atau home visit,” ucapnya.

“Semua ini dilakukan untu memberikan pelayanan serta pendampingan perempuan dan anak korban kekerasan di Kota Gorontalo,” Pungkasnya. (Adv)

Related posts