GORONTALO – Saat ini cairan pembersih tangan (hand sanitizer) menjadi barang langka yang sulit ditemukan. Baik di apotik maupun mini market. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo, dengan melakukan inovasi mengubah Cap Tikus (minuman keras) menjadi hand sanitizer.
“Bedanya BPOM dengan laboratorium lain adalah kami punya kemampuan untuk mengukur kadar alkohol yang dihasilkan berapa. Selain itu kami juga mampu menyuling dan memurnikan kadar alkohol yang dikandung cap tikus,” kata Kepala BPOM Gorontalo, Yudi Novianto, dalam konferensi pers bersama Gubernur Gorontalo, Jumat (3/4/2020).
Menurut Yudi, jika tidak mengetahui kadar alkohol yang akan digunakan sebagai bahan dasar, maka hasilnya tidak akan maksimal atau tidak sesuai standar.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Rusli Habibie memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh BPOM Gorontalo. Dan Gubernur akan berkoodrinasi dengan Kapolda dan Kajati, agar bisa memanfaatkan ribuan liter cap tikus hasil sitaan operasi untuk dijadikan cairan pembersih tangan.
“Ini akan kita bicarakan dengan Kapolda dan Kejaksaan tinggi untuk dihapuskan sebagai barang bukti dan setelah dihapuskan sebagai barang bukti baru kita kerjasamakan dengan BPOM. Karena ini barang bukti ada prosesnya, tidak sembarangan. Ada berita acaranya dan lain-lain,” tandas Rusli. (adv-rwd)