Pojok6.id (DPRD) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo menyebut selama 22 tahun, Provinsi Gorontalo mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris Jusuf, saat memimpin Rapat Paripurna DPRD Provinsi Gorontalo yang ke-101 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Gorontalo yang ke-22, Senin (5/12/2022).
“Sudah banyak hal yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat gorontalo, mulai dari pemerintah dan DPRD, baik provinsi maupun kabupaten/kota, perguruan tinggi, seluruh lapisan masyarakat Provinsi Gorontalo, dengan potensi kekuatan yang telah kita miliki yakni persatuan dan semangat kegotong royongan,” ucapnya.
Lebih lanjut Paris menjelaskan, begitu juga dengan pembangunan di Provinsi Gorontalo setiap tahun terus meningkat. Ditahun 2022 ini masa transisi pandemi covid 19 semua peningkatan pembangunan di Provinsi Gorontalo mengalami perlambatan karena terdampak oleh pandemi covid 19.
“Sehingga sebagian besar sumber pembangunan yang kita miliki untuk pembiayaan untuk pencegahan terjadinya virus secara luas. Namun geliat pembangunan diberbagai sektor tetap dilaksanakan,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo, APBD Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun terus meningkat dimana pada tahun 2002 baru Rp. 150,6 Miliar, pada tahun 2020 Rp. 2,6 Triliun, namun di tahun 2021 mengalami penurunan ditengah pandemi covid 19 sehingga menjadi Rp. 1,9 Triliun dan selanjutnya mengalami recofusing anggaran sehingga menjadi Rp. 1,8 Triliun dan pada perubahan APBD 2021 menjadi Rp. 2 Triliun dengan komposisi anggaran untuk belanja publik 62% dan untuk belanja aparatur 38%.
“Selanjutnya untuk APBD tahun anggaran 2022 Rp. 1,7 Triliun namun pada perubahan apbd 2022 menjadi Rp. 2.1 Triliun dengan komposisi anggaran untuk belanja publik 63,50 % dan untuk belanja aparatur 36,00 %,” ungkapnya.
“Dan ntuk rapbd tahun anggaran 2023 Rp. 1.8 Triliun dengan komposisi anggaran untuk belanja publik 60,49 % dan untuk belanja aparatur 39,51 %,” tambah Paris
Sementara itu, sesuai data dari BPS Provinsi Gorontalo presentase penduduk miskin tahun 2004 sangat tinggi yaitu sebesar 29% setiap tahun telah mengalami penurunan, maret 2018 sebesar 16,81 %, maret 2019 menurun 15,31%. Maret 2021 sebesar 15,61 % dan maret 2022 sebesar 15,42%.
“Hal tersebut karena dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi provinsi gorontalo terus membaik dimana tahun 2001 mencapai 5,55 % , tahun 2017 capai 6,74 %, tahun 2018 menjadi 7,25 % tahun 2019 turun 6.41%. Namun ditahun 2020 sebagaimana diketahui bersama perekonomian nasional mengalami resesi (slowdown) berdampak didaerah-daerah hingga provinsi gorontalo hingga pada tahun 2020 tumbuh melambat sebesar 0,02%, Namun tahun 2021 naik lagi sebesar 2.41% dan untuk triwulan III tahun 2022 tumbuh sebesar 4.07 %,” ungkap Paris.
Selain itu juga nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan, tahun 2021 sebesar Rp. 43.8 Miliar dan pada triwulan III tahun 2022 mencapai Rp. 35,2 Miliar.
“Indeks pembangunan manusia Provinsi gorontalo juga terus mengalami kemajuan dari tahun ketahun yakni tahun 2019 mencapai 68.49 point tahun 2020 capai 68.68 point tahun 2021 mencapai 69.00 point dan tahun 2022 mencapai sebesar 69,81 point,” tandasnya. (Adv)