Pojok6.id (Malang) – Puluhan Mahasiswa dan Pelajar Gorontalo yang tergabung dalam Organisasi Daerah HPMIG Cabang Malang, Selasa malam (4/10/2022), menggelar aksi 1000 lilin dan doa bersama di Taman Merjosari Kota Malang.
Aksi ini dilakukan untuk mengenang korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, yang menewaskan sedikitnya 125 orang pada Sabtu malam tanggal 1 Oktober 2022, usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya. Aksi ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan pelajar, dari seluruh daerah di Indonesia yang sedang menimba ilmu di Kota Malang.
Aldrich Pradana Ismail, selaku Ketua Umum HPMIG Cabang Malang yang juga sebagai Koordinator Lapangan dalam Aksi ini, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa tujuan aksi yang dilakukan atas rasa turut berbela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
“Sebagai Mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Malang, kami juga merasakan beban moral untuk bersama–sama mengucapkan doa dan ikut serta dalam aksi–aksi kemanusiaan,” ucap Aldrich.
HPMIG Cabang Malang juga, lanjut Aldrich, menjadi salah satu Koordinator Aksi untuk kegiatan yang melibatkan seluruh Organisasi Daerah Se-Malang Raya tersebut.
“HPMIG hari ini menjadi koordinator aksi, untuk mendoakan para korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan,” sambung Aldrich.
Aksi ini melibatkan 19 Orda yang ada di Malang dengan jumlah massa sekitar 200 mahasiswa dan pelajar dari berbagai wilayah di Indonesia yang ada di Malang Raya. Untuk Mahasiswa dari Gorontalo sendiri sekitar 22 Orang.
Aldrich pun menitipkan pesan kepada saudara dan keluarga yang ada di Gorontalo, bahwa Mahasiswa Gorontalo yang ada di Malang dalam keadaan baik–baik saja dan tidak ada yang terlibat dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan tanggal 1 Oktober.
“Saya menitipkan pesan untuk saudara dan keluarga yang di Gorontalo bahwa kami Mahasiswa yang ada di Malang saat ini dalam keadaan baik, tidak perlu khawatir” pungkas Aldrich.