Pojok6.id (Gorontalo) – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo membeberkan penyebab harga minyak goreng naik belakangan ini, terutama di Provinsi Gorontalo.
Saat diwawancara, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Rizaldy Lihawa menjelaskan, bahwa penyebab harga bahan baku minyak goreng, minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Internasional yang melonjak.
“Jadi kenaikanya lebih cenderung kepada harga CPO Internasional yang memang sudah tinggi, mau tidak mau, pihak produsen, distributor, dan termsauk pengecer yang ada dilapangan, harus ikut menaikkan harga,” ucap Rizaldy, Rabu (15/12/2021).
Menurutnya harga minyak goreng naik ini bukan karena menjelang natal, tetapi ini sudah terjadi sejak bulan Agustus tahun ini.
“Itu sudah terbaca oleh kami, dan kami sudah sering memantau harga di pasar, dan itu sudah terlihat,” ungkapnya.
Rizal mengatakan, bahwa di data mereka itu sudah mulai ada kenaikan, tapi memang puncak itu di akhir November dan hingga akhir bulan ini.
“Dari Agustus akhir itu harga perliternya itu biasanya kita dapat 14-15 ribu, terakhir pantauan kami tadi pagi, yang tertinggi itu ada di harga 23 ribu, terendah ada di harga 20 ribu. Itu bahkan hanya dalam kualitas curah/plastik,” Jelasnya. (lan)