Bantul – Persiapan pemasangan patung BJ Habibie di gerbang masuk Bandara Djalaludin Gorontalo terus dilakukan. Patung untuk mengabadikan sosok mantan presiden ketiga BJ Habibie tersebut, dipesan langung di Kabupaten Bantul, Jogjakarta.
Terkait persiapan tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau langsung proses pekerjaan patung berbahan dasar perunggu dengan tinggi 7 meter tersebut, yang dikerjakan di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Jogjakarta, Sabtu (24/11/2018).
Patung yang rencananya akan dipajang di pintu gerbang Bandara Djalaludin tersebut, dikerjakan oleh dua seniman patung yang juga Dosen ISI Jogjakarta, Soewardi dan Lutse Morin.
Gubernur menjelaskan ide awal pembuatan patung tersebut, dimana banyak yang bertanya kepadanya terkait asal mantan presiden ketiga Indonesia tersebut. “Saya jawab beliau orang Gorontalo yang lahir di Pare-Pare. Di sana mereka sudah buat patung bersama ibu, di Gorontalo juga kita buatkan patung sebagai simbol putra daerah yang sukses dan berprestasi,” jelas Rusli, yang juga ponakan BJ Habibie.
Gubernur berharap, dengan dipasangnya patung tersebut di salah satu titik di Gorontalo bisa menginspirasi kaum muda untuk berprestasi layaknya BJ Habibie. Karena selain sebagai mantan Presiden, BJ Habibie juga dikenal dunia sebagai ahli pesawat terbang.
“Harapan saya ketika saya dan kita semua sudah tidak ada lagi, maka generasi muda harus mengingat sosok pak BJ Habibie. Beliau juga sudah banyak berbuat untuk Gorontalo, salah satunya tahun 1995 beliau membebaskan lahan 80 hektar yang sekarang sudah menjadi sekolah Man Insan Cendekia sebagai salah satu sekolah unggulan di Indonesia,” lanjut Gubernur dua periode tersebut.
Sementara itu, Lutse Morin selaku pembuat patung tersebut menjelaskan progres patung yang dibuat oleh PT. Tonggak Sakti itu sudah mencapai 90 persen. “Tinggal bagian kepala, tangan dan miniatur pesawat yang harus disambungkan. Insya Allah pertengahan Desembar patung ini sudah mulai dipasang di Gorontalo. Akhir tahun nanti sudah bisa diresmikan,” jelasnya.
Dalam proses pekerjaan patung dengan berat 5 ton tersebut, Soewardi dan Lutse Morin melibatkan 3 pembantu pematung dan belasan tukang untuk pengecoran logam. “proses tersulit dari pembuatan patung ini yakni membuat desain wajah sebab perlu pendalaman karakter sosok BJ Habibie. Pekerjaannya sekitar 6 bulan,” pungkasnya. (rls/idj)