GP Ansor Bantah Isu Kirab Satu Negeri Berkaitan Dengan Pilpres

Peserta Kirab Satu Negeri saat tiba di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Jumat (21/9). Foto : iwandije

Gorontalo – Gerakan Pemuda Ansor () meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak melakukan politisasi agama. Hal ini dilakukan melalui yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Untuk Gorontalo sendiri masuk dalam zona 5 pelaksanakan Kirab Satu Negeri, yang dilepas dari Pulau Miangas, Sulawesi Utara.

Saat diwawancara, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Saleh Ramli mengatakan, pelaksanaan kirab ini lahir dari adanya keprihatinan anak bangsa terhadap isu besar yang akhir-akhir ini mendapat ancaman dari kelompok tertentu, yakni gangguan terhadap konsensus nasional Indonesia.

“Saat ini sudah banyak kelompok melalui media sosial yang menyuarakan paham yang mempertanyakan konsensus kita dalam bernegara, bahkan ada juga yang mempolitisasi agama,” kata Saleh Ramli, usai diterima pihak Pemerintah provinsi Gorontalo di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Kamis (21/9/2018).

Read More
banner 300x250
Saleh Ramli, Ketua PP GP Ansor, saat diwawancara awak media, Jumat (21/9). Foto : iwandije

Saleh Ramli yang juga Koordinator zona 5 Kirab Satu Negeri menambahkan, pihaknya tidak ingin jika muncul pertanyaan terkait konsensus dalam bernegara. “Melalui kirab ini kami juga ingin menyatakan bahwa Indonesia adalah negeri yang cinta damai,” lanjutnya.

Saleh juga dengan tegas membantah ketika ditanyakan terkait isu yang mengatakan, bahwa pelaksanaan Kirab Satu Negeri ini berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2019 untuk mendukung Jokowi. “Kirab ini murni dilaksanakan oleh GP Ansor, dan tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Seperti yang diketahui, saya ini kan legislatif dari Gerindra,” ujarnya.

Pelaksanaan Kirab Satu Negeri sendiri yang berlangsung selama 41 hari ini rencananya akan berakhir di Jogjakarta, dan pihak GP Ansor memastikan tidak ada kaitannya dengan politik dalam pelaksanaan kirab. (idj)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60