Gorontalo – Sedikitnya tiga orang meninggal akibat gempa berkekuatan 6,4 yang mengguncang sebagian Jawa Timur dan Bali, Kamis dini hari (11/10/2018).
Pos Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB telah mengkonfirmasi laporan tentang korban jiwa di kecamatan Gayam, Sumenep, Jawa Timur. Daerah ini juga dilaporkan sebagai yang terkena dampak paling buruk. Sejumlah rumah rusak dan roboh.
Gempa 6,4 yang kemudian dimutakhirkan BMKG menjadi 6,3 itu tidak berpotensi tsunami, tetapi tetap menimbulkan kepanikan di Banyuwangi yang berdekatan dengan laut. Salah seorang warga di Banyuwangi Kota, Hesty Dinartha, mengatakan kepada VOA, ia sedang berdoa malam ketika gempa terjadi dan “langsung lari keluar sendiri, saya gemetaran pegang telpon selular, mau telpon gak bisa karena saking takutnya.” Ditambahkannya, seluruh tetangganya ikut keluar karena gempa terasa kuat.
Gempa terasa di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, antara lain Situbondo, Jember, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan Sampang, Bangkalan, Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto.
Sejumlah wartawan yang sedang meliput Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, yang dipadati oleh lebih dari 34.000 peserta, mengatakan mereka juga merasakan getaran gempa. Namun dilaporkan tidak menimbulkan kepanikan. (*)
Sumber : VoA Indonesia