GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo melakukan evaluasi penerapan sosialisasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dilaksanakan selama tiga hari sejak Senin 4 Mei 2020 hingga Rabu 6 Mei 2020.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melalui video konferensi, Kamis (7/5/2020), di Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, diikuti oleh bupati dna wali kota se-Provinsi Gorontalo dan unsur Forkopimda.
Dalam rapat tersebut terungkap bahwa tahapan sosialisasi PSBB di kabupaten/kota telah berjalan dengan baik dan sukses. Indikatornya terlihat dari tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan PSBB yang antara lain meliputi pembatasan waktu beraktivitas, penutupan sejumlah pasar mingguan, serta pembatasan pelaksanaan kegiatan ibadah di tempat-tempat ibadah.
Seperti yang disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat ini hanya ada empat pasar harian yang diperbolehkan beroperasi dengan aktivitas yang dibatasi hingga pukul 17.00 Wita. Sementara untuk pasar mingguan yang ada di Kota Gorontalo seluruhnya ditutup.
“Tinggal di Kecamatan Dumbo Raya masih ada tiga masjid, di Sipatana dua masjid, dan satu masjid di Kota Tengah. Selebihnya sudah tidak ada lagi yang menyelenggarakan salat berjamaah. Tetapi di beberapa masjid khususnya pada waktu salat Dzuhur dan Ashar masih ada yang melaksanakan salat berjamaah dengan jumlah paling banyak enam hingga tujuh orang. Namun pada waktu salat lainnya sudah tidak ada sama sekali,” kata Marten Taha.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara (Gorut), Pohuwato, dan Boalemo. Di Kabupaten Gorut, pemerintah daerah telah menutup 17 pasar mingguan. Pemda Gorut bahkan mendorong camat dan kepala desa membuat inovasi bekerja sama dengan pedagang pasar mingguan untuk mendistribusikan bahan pangan kepada warga yang membutuhkan.
Terkait penutupan pasar mingguan, Rusli menyarankan pemerintah kabupaten/kota dapat memberdayakan para pedagang dengan bekerja sama dalam menyiapkan bahan pangan yang akan disalurkan oleh pemerintah kepada warga yang terkena dampak virus Covid-19.
“Kita bisa beli bahan pangan pokok yang dijual oleh para pedagang itu, sehingga mereka juga tidak terdampak ekonominya,” ujar Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga meminta kepada bupati dan wali kota untuk menjadikan Aparatur Sosial Negara (ASN) untuk menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan PSBB.
“Kurang lebih 10 ribu ASN Provinsi Gorontalo kami wajibkan untuk menyebarkan sosialisasi PSBB dan itu menjadi penilaian kinerjanya. Kiranya ini bisa diikuti oleh kabupaten/kota,” pungkas Rusli. (adv)