Tegakkan Displin PSBB, Polda Gorontalo Akan Bertindak Tegas Tapi Humanis

Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Adnas (dua dari kanan) bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kanan), Danrem 133/NWB, Kolonel Czi Arnold A.Ritiauw (kiri) dan Bupati Pohuwato Yarief Mbuinga (dua dari kiri), saat meninjau posko Satgas GTPP di pintu masuk wilayah barat Gorontalo, Sabtu (4/4). Foto: Haris

GORONTALO – Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Adnas menyatakan siap menegakkan kedisiplinan dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (). Namun dalam pelaksanaan di lapangan nanti, Polda Gorontalo akan mengedepankan sikap humanis dengan bahasa yang santun.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol Adnas pada rapat evaluasi tahapan sosialisasi PSBB, Kamis (7/5/2020), yang dipimpin langsung oleh .

“Mulai besok pukul 07.00 wita kami akan menegakkan disiplin PSBB. Kita akan batasi kegiatan masyarakat secara optimal karena batas waktu sosialisasi sudah selesai,” tegas Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Adnas.

Read More
banner 300x250

Dalam menegakkan disiplin terhadap PSBB, Kapolda Gorontalo mengutarakan bahwa pihaknya akan mengedepankan sikap humanis dengan bahasa yang santun. Menurutnya hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran, serta sikap dan perilaku masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.

“Polda dan seluruh jajaran Polres Kabupaten/Kota akan mendukung secara maksimal aturan yang sudah disepakati dalam Peraturan Gubernur Gorontalo tentang pemberlakukan PSBB. Kita akan bergerak secara masif dengan seluruh pemangku kepentingan agar target PSBB ini bisa dicapai,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rusli mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota atas dukungan dalam penerapan PSBB.

“Terima kasih atas kerja samanya selama ini, mudah-mudahan penerapan PSBB tahap pertama ini bisa mencapai hasil 80 persen,” tutur Rusli.

Sementara itu, Gubernur Rusli berencana akan membuat buku saku yang akan menjadi pedoman bagi setiap petugas di lapangan dalam penerapan PSBB. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir perbedaan pemahaman terhadapperaturan PSBB. Dalam buku saku tersebut akan dicantumkan dengan jelas apa yang boleh dan tidak boleh memasuki wilayah Gorontalo selama masa PSBB.

“Paling lambat buku saku besok sudah dibuat dan diedarkan ke seluruh petugas di perbatasan,” pungkas Gubernur Rusli Habibie. (adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60