Pojok6.id (DPRD) – Sangat berhati mulia, Anggota legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Ekwan Ahmad, mempunyai inisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan Qur’an Daarul Khairat, Kota Gorontalo, dengan menggunakan gaji dari hasil menjabat sebagai anggota dewan kota selama dua periode.
Keinginan orang yang akrab di sapa Haji Eko itu, ternyata sudah lama ia dambakan jauh sebelum dilantik sebagai anggota DPRD Kota tahun 2014 lalu. Dan hingga keinginan tersebut terwujud, akhirnya gaji selama menjabat dua periode digunakan untuk mendirikan rumah tahfidz.
“Dunia hanya sementara, kita pergunakan untuk hal yang bermanfaat bagi sesama,” kata Ekwan, saat mengunjungi Rumah tahfidz Quran Darul Khaairat di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.
Perjuangan Haji Eko sendiri ternyata tak main-main saat membangun rumah Tahfidz. Dimana mulai dari pembebasan lahan, hingga pembangunan gedung, seluruhnya didanai dengan dana pribadi, termasuk menggunakan seluruh gajinya selama menjabat. Meskipun sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu, namun rumah Tahfidz baru dioperasikan pada 2021, dan saat ini Ekwan mendapat kepercayaan sebagai pembina Daarul Khaairat.
“Mesjid ini dulu berada di lahan sengketa keluarga. Sehingga saya menawarkan diri untuk membeli saja lahannya, dan untuk didirikan mesjid. Alhamdulillah, setelah mesjid berdiri saya berinisiatif untuk mendirikan rumah Tahfidz,” jelas Ekwan.
Anggota Komisi C Dekot Gorontalo itu melanjutkan, bahwa gaji anggota dewan tak sebanyak yang orang bayangkan. Namun terbilang cukup untuk mendirikan bangunan, yang dijadikan sebagai tempat belajar Al-Quran. Saat ini ratusan santri dari berbagai wilayah Gorontalo mulai dari Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo, belajar Alquran di tempat tersebut.
“Terbangunnya rumah Tahfiz bukan hanya saya pribadi, tetapi juga berkat uluran tangan bapak ibu, kerabat, sahabat, terima kasih banyak atas bantuannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk biaya pendaftaran sebesar Rp, 500 ribu, dan biaya bulanan Rp, 100 ribu. Namun, Ekwan akan membantu warga yang kurang mampu, yang berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya di Daarul Khairat.
“Saya akan bayar biaya pendaftaran, bagi orang tua yang ingin anaknya belajar di tempat ini ini. Khusus untuk masyarakat yang berada di lingkungan rumah Tahfidz ini,” pungkasnya.
Para para santri tidak dibebankan dengan biaya pembangunan gedung, uang pendaftaran tersebut diperuntukkan penyediaan fasilitas seperti kursi, meja dan keperluan lainnya. (Adv)