Pojok6.id (Gorontalo) – Sudah 100 hari kerja telah berlalu, sejak Hamka Hendra Noer dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Gorontalo. Untuk menandai hal tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo melaksanakan Ekspose 100 Hari Kinerja Penjabat Gubernur, dan Simposium Pembangunan Provinsi Gorontalo, Jum’at (23/9/2022) malam di Ballroom Hotel Aston Gorontalo.
“Pelaksanaan ekspose 100 hari kinerja bukanlah sekedar pertanggungjawaban saya ke publik, atas apa yang telah saya lakukan selama ini. Namun ini menjadi bagian evaluasi kinerja saya, dan seluruh perangkat di lingkungan Provinsi Gorontalo, yang turut serta bersama-sama memberikan kontribusi,” ungkap Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer dalam sambutannya.
Ia sadar bahwa 100 hari terlalu dini, untuk menyimpulkan bahwa apa yang belum berubah secara drastis. Tetapi apa yang telah berlangsung selama 100 hari, adalah pembangunan pondasi dan barometer untuk memperbaiki tentang banyak hal di Provinsi Gorontalo.
“Di usianya ke 21 tahun ini, Provinsi Gorontalo telah mengalami perkembangan yang luar biasa, yang ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo yang sudah berjalan on the track, namun masih diperlukan input, terutama pada beberapa capaian program dan bidang yang memerlukan konsentrasi bersama,” jelas Hamka.
Menurutnya secara sarana fisik, sarana dan prasarana saat ini telah memenuhi harapan, dan pelayanan publik berjalan lancar, sehingga makin memudahkan rakyat untuk terus bangkit dan maju.
“Meskipun harus di akui di satu sisi, kita belum optimal masih memerlukan pembenahan dan akselerasi di sana sini. Oleh sebab itu kita semua terus berupaya, agar di tahun mendatang segera terealisasi agenda-agenda yang sifatnya strategis untuk membenahi Gorontalo, serta peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan standar mutu yang lebih baik dan terukur,” tambahnya.
Olehnya Hamka menegaskan bahwa hal itu bisa tercapai, apabila ada tiga prinsip yang harus dipegang bersama, yaitu prinsip kerja keras di satu sisi, sinergitas di sisi lain, serta akselerasi dan edukasi seluruh pihak.
“Secara normatif, saya sudah melaporkan agenda saya selama 100 hari kepada bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri), namun saya kira hal itu tidaklah cukup, saya tidak lahir dari proses elektoral, namun moral dan etika saya menunjuk untuk harus, mempublikasikan apa yang telah saya kerjakan, dan saya capai selama ini kepada seluruh masyarakat Gorontalo,” pungkasnya.