Cegah Radikalisme dan Inteloransi Dikampus, Rektor UNG Dorong Pembentukan UKM PIB

Sejumlah perwakilan organisasi extra yang tergabung dalam Cipayung Plus mengelar pertemuan bersama Rektor UNG, Eduart Wolok. (Foto : Istimewa)

GORONTALO – Sejumlah perwakilan organisasi extra yang tergabung dalam Cipayung Plus  mengelar pertemuan bersama , .

Pertemuan itu untuk membahas rencana pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa (UKM PIB) di Universitas Negeri Gorontalo. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Kegiatan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

“Permenristekdikti 55 Tahun 2018 ini adalah upaya Kemenristekdikti untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa akan ideologi bangsa dan mencegah paham radikalisme dan intoleransi berkembang di kampus “ Ungkap Eduart, Jum’at 18 Oktober 2019 di ruang rapat Rektorat Universitas Negeri Gorontalo.

Read More

Ia mengatakan UKM PIB berisi perwakilan dari masing-masing organisasi ekstra kampus, tiap organisasi ekstra kampus satu perwakilan.

“Saya mendukung penuh pendirian UKM PIB ini, sebab akan melahirkan kolaborasi mahasiswa ekstra kampus dengan intra kampus,” Tegas Eduart.

Arlan selaku Ketua Umum HMI Cabang Gorontalo yang mewakili Cipayung Plus  menjelaskan UKM PIB tidak hanya  menegaskan pancasila sebagai sebagai sandaran moral etis dan falsafah hidup dalam laku sosial dan pola pikir mahasiswa.

“ Namun juga untuk menekan masuknya paham radikalisme dan intoleransi dikampus. Kelompok Cipayung Plus berharap Rektor UNG terpilih bisa mendukung pembentukan UKM PIB ini “ ujarnya.

Adapun organisasi ekstra yang tergabung dalam Cipayung plus tersebut adalah HMI, IMM, GMNI, LMND, GMKI, KAMMI, dan KMHDI.

Turut serta dalam kegiatan audiens tersebut adalah Ketua HMI Cabang Gorontalo Arlan, Ketua GMNI Mais Nurdin, Ketua LMND Rizal Laiya, Ketua KAMMI Ahmad Randi,Ketua GMNI Ricardo Situmorang, Ketua KMHDI Dewa Darma dan IMM di wakili oleh Shihab.(Rls)

Related posts