Ambrin datang dari Desa Bilalang III ke lokasi bencana pada 27 Februari, usai malam kejadian runtuhnya tambang emas tanpa izin di Desa Bakan. Dia juga mengaku berjalan kaki dari desanya ke titik lokasi bencana selama 3 jam perjalanan.
Category: Peristiwa
Ratusan Nelayan Gorontalo Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf
Ketua Asosiasi Nelayan, Sarlin Mantu mengaku jika saat ini untuk mengurus izin hanya butuh waktu dua jam bisa selesai. Hal tersebut baru dirasakannya saat ini, di pemerintahan Presiden Jokowi.
Masih Ada Korban Belum Ditemukan, Pihak Keluarga Berharap Lebih
“Alat berat yang digunakan beroperasi 1×24 jam secara berkelanjutan. Kemungkinan masih sekitar kurang lebih 5 meter jarak penggalian dari atas sampai ke titik longsor,” kata Arfan.
Diklaim Dukung Jokowi, Ini Reaksi Keluarga Besar Uno
“Deklarasi kemarin itu hanya bentuk dukungan pribadi, bagi kami wajib untuk memberikan dukungan saudara kami (Sandiaga Uno) untuk maju sebagai Cawapres mendampingi pak Prabowo,” kata Nova.
Ratusan Keluarga Korban Longsoran Tambang Menunggu Kabar
Selain di posko dekat lokasi kejadian musibah longsoran tambang emas ilegal, keluarga korban juga menunggu informasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu.
Tim Sar Gabungan, Evakuasi 26 Korban Longsoran Tambang Emas Ilegal
“Korban yang sudah dievakuasi hingga hari ini, itu ada 26 orang, 19 korban selamat dan yang 7 meninggal dunia,” Kata Haris saat ditemui crew pojok6.com.
Hari ke-3, Tim Sar Gabungan Evakuasi Satu Korban Lagi
Evakuasi satu korban berlangsung dramatis karena bagian kaki korban yang terjepit batu reruntuhan longsor, yang memaksa Tim SAR harus berhati-hati mengeluarkan korban dari reruntuhan.
Aksi Fadel “Susupi” Laga Persidago Dilaporkan Ke Bawaslu
“Memang benar kami menerima laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Pak Fadel, saat pertandingan sepakbola di lapangan 23 Januari Telaga,” kata Jaharudin.
Darwis Moridu Mengadu Ke Mapolres Boalemo, Ada Apa?
“Iya benar kami baru saja melakukan pengaduan atas dugaan penghinaan terhadap bupati, disalah satu grup whatsapp,” ujar Ungrid.
Guru vs Siswa Bengal: Maju Kena, Mundur Kena
Wuryadi merekomendasikan, jika muncul kasus kekerasan yang dilakukan siswa, maka akar permasalahanya harus dicari. Guru, orang tua dan masyaraka harus memiliki pertanyaan mendasar, mengapa hal itu terjadi.