Pojok6.id (Limboto) – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, membuka kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas staf aparatur upland project yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo.
Pembukaan kegiatan itu dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo yang diwakili Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Rina Tayeb.
Peserta yang ikut pelatihan ini terdiri dari Distrik Project Implementation Unit (DPIU), On Granting Officier (OGO), Village Facilitator, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo dan Penyuluh Pertanian.
Dalam materinya, Nelson memaparkan, arah kebijakan pertanian Kabupaten Gorontalo bertujuan untuk membangun SDM pertanian dan penyuluh yang tangguh. Peningkatan kapasitas petani yang baik dan benar yang sesuai good agricultural practices (GAP).
“Termasuk mendorong kerja sama antar pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Perguruan tinggi, hingga kerja sama luar negeri, salah satunya melalui program UPLAND,” kata Nelson
Ia menyebut, dampak program UPLAND untuk Kabupaten Gorontalo, menstimulus pergerakan ekonomi pada zona pertanian. Meningkatkan kesejahteraan petani hingga mensubtitusi kegiatan yang terbatas dalam APBD.
“Begitu pula pada peningkatan kelembagaan penyuluh dan kelompok tani sebagai sentra agribisnis. Membangun infrastruktur pertanian dan industri yang menopang produksi dan mendorong hilirisasi, sebagai pendukung untuk meningkatkan efisiensi usaha tani. Menciptakan kemandirian dan kedaulatan pertanian,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo mengatakan, tujuan dari kegiatan UPLAND ini adalah untuk meningkatkan produktifitas pertanian di dataran tinggi dan meningkatkan pendapatan petani.
Desainnya dirancang agar pada tingkat usaha tani produktivitas meningkat tanpa merusak lingkungan sehingga semua konstruksi akan disesuaikan dengan desain yang ramah lingkungan.
“Kegiatan UPLAND ini didanai Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD),” jelas Rahmat.
Ia juga menambahkan, Kabupaten Gorontalo menjadi satu dari 13 kabupaten di Indonesia, yang mendapat hibah luar negeri. Dalam pelaksanaan kegiatan pinjaman luar negeri ini dibutuhkan dukungan dari anggaran pemerintah Indonesia, untuk pelaksanaan kegiatan seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dan perjanjian keuangan masing-masing pihak.
“Realisasi pekerjaan fisik di tahun 2023 antara lain, pembangunan terasering, embung dan jalan usaha tani. Untuk realisasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dan Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) juga sudah berjalan sesuai rencana,” tandasnya. (rls)