GORONTALO – Para petani di sepanjang aliran irigasi Lomaya kini sudah bisa bernafas lega. Pasalnya air di Bendungan Lomaya mulai Senin (07/10/2019) kemarin sudah dibuka untuk warga.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II untuk mempercepat proses perbaikan irigasi agar airnya segera dinikmati warga.
“Alhamdulillah kemarin sudah dibuka pintu airnya. Ini untuk menyahuti keinginan masyarakat khususnya para petani di irigasi Lomaya seperti Tapa, Telaga, Kota Gorontalo dan sekitarnya yang membutuhkan air,” ucap Gubernur Rusli, Selasa (8/10/2019).
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Adenan Rasyid mengungkapkan, pembukaan pintu air Bendungan Lomaya masih terbatas yakni 0,8 meter kubik per detik dari seharusnya 6,2 meter kubik per detik.
Hal itu dilakukan karena masih ada pekerjaan rehap kantong lumpur dan pembuatan saluran suplesi dari Bendungan Lomaya ke irigasi Pilohayanga. Ada penambahan debit air Bendungan Lomaya dari empat meter kubik per detik menjadi 6,2 meter kubik per detik.
“Kita membuat suplesi ke irigasi Pilohayanga karena bendungannya itu rusak. Karena ada suplesi itu makanya kita ada perubahan kantong lumpur dan salurannya. Perbaikan salurannya dari lebar 4 meter menjadi sekarang 7,5 meter,” jelas Adenan.
Bendungan Lomaya mampu mengairi lebih kurang 4.000 hektare sawah. Sementara Bendungan Pilohayanga mengairi sekitar 1.000 hektare. Saat ini sumber air kedua bendungan itu hanya mengandalkan dari Bendungan Lomaya.
“Kemarin kita tidak bisa buru-buru membuka airnya karena umur konstruksi bangunan yang baru. Ini kan pelan-pelan kita buka nih, semoga bisa mengairi sawah warga,” pungkasnya.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo