KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha bersama jajaran menggelar rapat secara virtual bersama World Bank (Bank Dunia), dalam rangka misi teknis dukungan pelaksanaan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), yang berlangsung di ruang kerja wali kota, Rabu (21/10/2020).
Dalam sambutannya, Marten Taha mengatakan, sebagai kota yang memperoleh fasilitas dan pendampingan pemerintah melalui program KOTAKU, selama empat tahun pelaksanaannya telah terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap kondisi fisik dan lingkungan permukiman di wilayah Kota Gorontalo.
“Oleh karena itu, dalam rangka mendukung agenda pemerintah tersebut yang juga sejalan dengan komitmen Pemkot Gorontalo, maka upaya penataan kawasan permukiman, khususnya kawasan kumuh terus bersama-sama kami lakukan,” kata Marten.
Upaya penataan kawasan permukiman ini, lanjut Marten, sangat penting bagi Pemkot Gorontalo. Sehingga target pengurangan luasan kawasan kumuh tersebut dituangkan sebagai salah satu target penting dalam RPJMD Kota Gorontalo tahun 2019-2024.
“Sebagai komitmen dukungan terhadap program KOTAKU, melalui Pokja yang telah dibentuk telah merumuskan dan menetapkan berbagai agenda pengurangan luasan kawasan kumuh di Kota Gorontalo,” urai wali kota dua periode itu.
Sesuai surat dari Direktur PKP dalam kaitan kolaborasi penanganan kumuh tersebut, Kota Gorontalo mendapatkan alokasi bantuan dana sebesar 4 Milyar yang diperuntukkan bagi 4 kelurahan di tahun 2020 ini, yakni Kelurahan Talumolo, Siendeng, Donggala dan Kelurahan Lekobalo.
Turut hadir dalam rapat tersebut diantaranya; Sekda Kota Gorontalo, Tim Bank Dunia, Tim Lintas Kementrian, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Gorontalo, Tim KMP Program Kotaku, Kepala Bappelitbang, Kepala Dinas PU-PR Kota Gorontalo, Kepala Dinas Perkim Kota Gorontalo, Kepala DLH, Tim Leader Program Kotaku Provinsi Gorontalo. Koordinator Kota Program KOTAKU, dan Koordinator TMC 6 Program KOTAKU Kota Gorontalo. (rwd)