Anaknya Dilecehkan, Orang Tua Penari Datangi Kantor Diknas Kota

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Abdul Rasyid bersama orang tua korban saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (7/8). Foto : iwandije

Kota Gorontalo – Salah satu orang tua dari tiga penari yang diduga menjadi korban seksual oknum tenaga honorer di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Gorontalo, mendatangi kantor tersebut untuk meminta kejelasan terkait kasus yang terjadi di Tarakan beberapa waktu lalu.

S Darise, salah satu orang tua dari tiga penari yang diduga menjadi korban pelecehan seksual salah satu oknum tenaga honorer, mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Selasa (7/8/2018). Kedatangannya untuk meminta klarifikasi dari pihak dinas terkait kasus yang menimpa anaknya tersebut.

Saat dikonformasi terkait hal ini, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Abdul Rasyid mengatakan bahwa pihaknya sudah mengkalrifikasi kepada pelaku terkait hal tersebut, dan pelaku mengatakan para korban yang memintanya untuk dipijat karena kaki mereka sakit.

Read More
banner 300x250

“Menurut pengakuan pelaku, saat pelaku memijat ada 3 orang yang bersamanya dalam kamar yang dipijat bergiliran. Dan pelaku mengaku hanya diundang oleh ketiga penari untuk memijat, bukan atas kemauannya sendiri,” kata Abdul menirukan perkataan pelaku.

Abdul juga menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan proses pemberhentian oknum tenaga honorer berinisial TD tersebut. “Atas permintaan dari ketiga penari bahwa TD harus diberhentikan dari Dinas, saat ini sementara berproses. Bahkan kami juga sudah melarang dia (TD) untuk datang ke kantor,” lanjut Abdul.

Sementara itu, ditemui usai pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan, S Darise mengaku kecewa karena pihak dinas terkesan menutup nutupi masalah tersebut. “Saya kesini untuk mengklarifikasi dugaan pelecehan yang menimpa anak saya, namun sayangnya pihak dinas seperti menutup-nutupi masalah ini. Jadi kami akan segera melaporkan masalah ini ke Polres Gorontalo Kota,” ujarnya.

Sebelumnya, tiga orang penari diduga menjadi korban pelecehan seksual saat mengikuti kegiatan di Tarakan, Kalimantan Utara, untuk membawakan pertunjukan seni dan budaya Gorontalo. Ketiga penari tersebut mengaku menjadi korban tangan nakal salah satu oknum honorer dinas yang membawa mereka ke Tarakan, saat dipijat usai tampil. (idj)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60