Pojok6.id (Gorontalo) – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyerahkan hibah 21,2 Hektar lahan ke Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK). Penyerahan ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Budi Hartawan di kantor Kemnaker, Rabu (1/12/2021).
Penandatangan hibah lahan untuk pembangunan BLK juga diikuti oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Menaker Idah Fauziah turut hadir dan menyaksikan penandatanganan tersebut.
Menaker Idah menyambut baik pemberian hibah lahan. Menurutnya ini menjadi bukti komitmen antara pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Idah menyebut tantangan peningkatan kualitas ketenagakerjaan di Indonesia saat ini tidak ringan. Tingkat pendidikan angkatan kerja secara nasional masih 56 persen pendidikan SMP ke bawah. Hal itu perlu menjadi perhatian dengan bonus demografi Indonesia yang akan lebih banyak diisi oleh kaum muda.
“Kami sungguh senang karena concern itu (pengingkatan SDM tenaga kerja) sudah sama antara pusat dan daerah. Kita akan berbagi tugas, setelah bapak bapak menyerahkan hibah tanah ini maka menjadi tugas kita untuk membangun. Peran lain untuk pembinaan juga kami harap ada dari pemerintah provinsi Bengkulu dan Gorontalo,” kata Idah.
Di tempat yang sama, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap agar hibah lahan ini bisa segera dimanfaatkan untuk pembangunan fisik BLK. Tidak hanya itu, ia berharap manajemen dan kurikulum bisa dilaksanakan di bawah naungan Kemenaker.
“Jadi BLK yang dibangun itu ada dua. Satunya BLK khusus otomotif di blokplan kurang lebih Rp3,7 hektar dan BLK khusus pertanian dan pariwisata 17 hektar lahannya di Lombongo kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango. Terinformasi pembangunan sudah ditender, insyaallah bisa peletakan batu pertama,” kata Rusli.
Pembangunan BLK dari Kemnaker dialokasikan untuk tujuh provinsi di Indonesia. beruntung Gorontalo menjadi salah satunya dengan syarat pemprov menyerahkan hibah tanah. Rusli menyebut pembangunan BLK tersebut dianggarkan lebih kurang Rp100 miliar.
Ia berharap sebelum masa pemerintahannya selesai pada bulan Mei 2022 BLK tersebut sudah selesai. Ini akan menjadi legacy tersendiri bagi warga Gorontalo untuk peningkatan kualitas tenaga kerja daerah. (adv)