Pojok6.id (Limboto) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menyerahkan hibah aset berupa tanah dan bangunan kampus Universitas Gorontalo (UG) kepada Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lo Pohala’a (YPDLP) Gorontalo.
Penyerahan tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Hibah (NPHD) dan Berita Acara Serah Terima (BSAT) oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo kepada pengurus YPDLP, Kamis (18/4/2024), di UGCC.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, menyampaikan penyerahan aset tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengukir sejarah dalam pembangunan UG. Hibah ini dianggap penting untuk membangun peradaban bangsa dan daerah.
“Universitas Gorontalo ini menjadi icon, wajah Kabupaten Gorontalo, karena perguruan tinggi yang pertama di Kabupaten Gorontalo adalah Universitas Gorontalo,” kata Nelson
Lebih lanjut Nelson menambahkan, Pemda Kabupaten Gorontalo melakukan penyerahan aset sesuai dengan prosedur. Totalnya sekitar 8 miliar rupiah termasuk tanah 1,5 hektar dan berbagai gedung. Pada kesempatan itu, Bupati dua periode ini tampak bahagia karena bisa mewujudkan cita-cita Universitas Gorontalo di akhir masa jabatannya.
“Saat ini kampus UG memegang peran penting mendorong peradaban dan membangun masa depan, sehingga penyerahan ini diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi yayasan,” jelasnya
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lo Pohala’a (YPDLP) Gorontalo, Rustam Akili, menjelaskan bahwa hibah ini merupakan sejarah panjang kurang lebih 35 tahun tapi 20 tahun berjuang untuk aset tersebut bisa di pindahkan.
Kata Rustam ada beberapa persyaratan dari Pemerintah Daerah yang harus di penuhi dan sesuai dengan regulasi yang ada bahwa yayasan itu tidak boleh dikomersilkan.
“Alhamdulillah kita tidak komersial, maka yayasan bukan milik saya. Saya ini hanya pelaksana yang diberikan amanah, dan aset ini harus hati hati, karena hari ini bisa aman, suatu waktu saya dan prof Nelson sudah tidak menjabat, kan ada saja yang gugat, maka harus kita tuntaskan,” Ungkap Rustam
Dengan adanya hibah aset ini, ia berharap bisa memberikan spirit baru kepada civitas akademik untuk mengembangkan pendidikan di Gorontalo. Karena, aset ini sangat penting untuk menaikkan akreditasi kampus.
“Akreditasi kita kan baik sekali, baik itu akreditasi institusi maupun beberapa prodi. Satu tahapan lagi harus unggul, dan unggul itu persyaratannya aset harus milik sendiri, kemudian kita juga membuka prodi S3 dengan persyaratan juga itu, maka dengan adanya penyerahan aset tadi akan banyak efeknya,” pungkasnya. (Adv)