Pojok6.id (Gorontalo) – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim turun langsung ke lapangan untuk memantau progres sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang didanai oleh APBD Provinsi Gorontalo. Lokasi pertama yang dikunjungi yaitu pembangunan jembatan pipa baja bergelombang atau aramco di Desa Diloato, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Kamis (2/12/2021).
“Pemantauan ini dilakukan untuk melihat sejauhmana progres pembangunan infrastruktur mengingat tahun anggaran 2021 tidak lama lagi akan berakhir,” kata Wagub Idris.
Hasil pantauan pembangunan jembatan aramco, progres pekerjaannya hingga saat ini baru mencapai 21 persen. Keterlambatan pekerjaan disebabkan oleh seringnya turun hujan yang mengakibatkan debit air sungai di lokasi tersebut sangat tinggi dan menyulitkan pengecoran pondasi jembatan. Dipastikan pekerjaan jembatan aramco itu akan melewati waktu kontrak yang telah ditetapkan berakhir pada tanggal 12 Desember 2021.
“Ditargetkan sampai pekan depan progresnya sudah mencapai 70 persen. Karena waktunya hanya sampai 12 Desember 2021 maka kepada penanggungjawab proyek dimintakan perpanjangan mengingat jembatan ini sangat vital untuk masyarakat. Pasti akan ada denda untuk kontraktornya sampai pekerjaan ini selesai,” ujar Wagub.
Nilai kontrak pembangunan jembatan aramco sebesar Rp526.309.000,00. Dana tersebut bersumber dari dana APBD Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2021 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Selanjutnya Wagub Idris Rahim yang didampingi sejumlah pimpinan OPD dan pejabat administrator dan pengawas, meninjau pekerjaan pembangunan jembatan Bongomeme dan ruas jalan Tenilo-Iluta di Kabupaten Gorontalo. Pembangunan jembatan Bongomeme yang menelan anggaran sebesar Rp3,999 miliar progresnya sudah lebih dari 70 persen dengan batas akhir kontrak hingga 28 Desember 2021. Sedangkan untuk pembangunan ruas jalan Tenilo-Iluta yang kontraknya akan berakhir pada 31 Desember 2021, progresnya sudah mencapai 45 persen.
“Saya tekankan kepada kontraktor untuk memacu pekerjaan sampai batas waktu kontrak. Kualitasnya juga harus yang terbaik,” tandas Idris. (adv)