Pojok6.id (UNG) – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Polda Gorontalo, akan mulai mencanangkan sekolah kearifan lokal bagi anggota Polri. Pencanangan tersebut, merupakan bentuk tindaklanjut dari kerjasama, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara UNG dan Polda Gorontalo sebelumnya.
Rektor UNG, Eduart Wolok mengatakan bahwa, penyesuaian pemahaman akan kearifan lokal menjadi penting bagi Polri, dikarenakan persepsi masyarakat yang berbeda di tiap daerah.
“Ketika persepsi masyarakat kita sikapi dengan pola yang berbeda atau secara normatif semata, maka akan semakin rumit, pemahaman akan kearifan lokal menjadi penting,” ungkap Eduart, saat melakukan pertemuan dengan Kepala Biro SDM Polda Gorontalo Kombes Pol. Agus Nugroho, Kamis, (10/11/2022)
Ia menjelaskan, dengan memahami kearifan lokal dan memiliki pengetahuan, peserta Sekolah Kearifan Lokal bagi anggota Polri ini, diharapkan peserta akan dapat beradaptasi dengan budaya Gorontalo.
“Program ini kita harapkan menjadi baseline dari akulturasi anggota Polri, dengan masyarakat lokal dan kita berharap kedepan, akan menjadi contoh bagi tempat lain,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Biro SDM Polda Gorontalo Kombes Pol. Agus Nugroho mengatakan, bahwa Sekolah Kearifan Lokal akan menjadi bekal untuk menunjang tugas pokok fungsi Polri yaitu perlindungan, pengayoman, dan pelayanan pada masyarakat.
“Di Polda Gorontalo kami selalu mendengungkan Moodelo Ayuwa atau teladan pada junior-junior kami untuk mengangkat kearifan lokal yang ada di sini,” terangnya.
Di sela-sela pertemuan yang membahas kurikulum Sekolah Kearifan Lokal, Wakil Rektor Bidang Akademik UNG, Harto Malik turut menambahkan, jika pendekatan Restorative Justice yang digagas oleh Polri, memerlukan pengetahuan dan kompetensi pranata sosial-lokal bagi anggota Polri. (Adv)