Gorontalo – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo menggelar High Level Meeting atau rapat tingkat pengambil kebijakan yang berlangsung di ruangan Dulohupa Gubernuran Gorontalo, Selasa (23/4/2019).
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dihadiri oleh sejumlah instansi terkait, di antaranya pimpinan Kantor Perwakilan BI dan BPS Provinsi Gorontalo, Polda Gorontalo, Bulog Gorontalo, Hiswana Migas, PLN, serta TPID Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo.
“Pertemuan ini sangat penting dan strategis karena menyangkut tugas dan fungsi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, serta mensejahterakan masyarakat. Ketiganya saling berkolerasi,” ujar Wagub Idris Rahim dalam arahannya pada kegiatan itu.
Idris menambahkan, fenomena masyarakat Gorontalo khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, jumlah permintaan terhadap bahan pokok dan barang strategis lainnya akan cenderung meningkat. Menurutnya, hal ini harus diantisipasi dengan memastikan pasokan bahan pokok dan distribusinya berjalan dengan baik, serta harga yang terjangkau.
“Ramadhan tidak lama lagi, kita perlu antisipasi karena hukum ekonomi akan berlaku jika permintaan banyak, harga pasti naik. Cuma saya heran, puasa itu harusnya menahan diri, tetapi justru masyarakat kita terlalu boros. Untuk itu saya juga berharap masyarakat lebih sederhana dalam Ramadhan dan Idul Fitri nanti,” tutur Wagub.
Terkait fenomena tersebut, Idris meminta kepada TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melakukan langkah-langkah strategis, di antaranya melakukan sinergi dalam monitoring pasokan, distribusi, dan harga bahan pokok, melakukan stabilisasi harga melalui pasar murah dan operasi pasar, serta memperhatikan akurasi data untuk mengukur kondisi ril tingkat inflasi.
Berdasarkan data BPS, tingkat inflasi Gorontalo pada bulan Maret 2019 sebesar 0,09 persen. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Gorontalo, Abdul Asman menjelaskan, angka tersebut diperoleh dengan mengukur 345 komoditas yang dipantau setiap bulan. Komoditas tersebut berupa bahan makanan, makanan jadi, minuman, perumahan, air, listrik, bahan bakar, gas, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
“Komoditas ini ada yang kita pantau mingguan, dua mingguan, dan bulanan. Untuk barang yang harganya bergejolak kita pantau setiap minggu,” jelas Asman.
Sementara itu Kepala Tim Advisor dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Gorontalo, Gunawan Purbowo dalam paparannya mengungkapkan bahwa inflasi Gorontalo pada Maret 2019 tetap terkendali sebesar 0,09 persen.
“Inflasi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2019 sebesar -0,68 persen. Meningkatnya inflasi ini didorong oleh peningkatan harga beberapa komoditas utama, seperti cabai rawit, ikan, dan daging ayam,” papar Gunawan. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo