Pojok6.id (Gorontalo) – Usai mengikuti rapat secara daring bersama Presiden Joko Widodo, Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer langsung menindak lanjuti arahan dari Presiden. Hamka mengumpulkan anak buahnya dalam rapat bersama pimpinan OPD, Sekdaprov, para Asisten serta Staf Ahli, Selasa, (7/6/2022) di ruang Dulohupa Kantor Gubernuran.
Hamka menuturkan banyak hal yang disampaikan presiden. Di awal arahannya Presiden Jokowi membahas terkait covid-19 dan percepatam vaksinasi. Jokowi menilai situasi Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai namun bukan berarti proses vaksinasi hingga dosis III tidak dilaksanakan lagi.
“Ibu kadis kesehatan coba situasi covid-19 kita bagaimana? Dosis vaksinasi I, II, III sudah berapa persen? Stok vaksin tersedia? Tadi kata pak Presiden jika stok vaksin habis segera minta ke Kementrian Kesehatan, tidak ada alasan vaksin habis,” buka Hamka
Kepala dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Suleman menanggapi situasi pandemi yang saat ini melandai juga berakibat pada pelaksanaan vaksinasi. Banyak masyarakat yang memang sudah mulai ogah ogahan mengikut vaksinasi. Berdasarkan angka di Gorontalo vaksinasi dosis I sudah 80 persen, dosis II 64 persen dan yang rendah adalah dosis III baru 14 persen.
“Kami jelaskan sedikit pak gubernur, di Gorontalo itu vaksinasi akan maksimal jika yang melaksanakan adalah saya sebut saja teman teman TNI/Polri dan Forkopimda lainnya. Jadi kalau ingin menggejot kita harus bersama – sama lagi dengan forkopimda. Kalau cuma masalah ketersediaan vaksin, di kami masih mencukupi dengan semua jenis vaksin,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut Hamka menyampaikan akan segera melakukan rapat internal dengan teman – teman Forkopimda. Ia ingin vaksinasi dosis III di Gorontalo akhir Juli harus bisa mencapai angka maksimal. Intinya vaksinasi di Gorontalo tidak bisa stop begitu saja.
Selanjutnya hal yang disampaikan Hamka adalah terkait pengurusan perizinan dan ketidakpastian ekonomi global. Misalnya kenaikan harga energi, kenaikan harga pangan dan kenaikan inflasi. Hamka meminta Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Komperindag dan Kepala Dinas Pertanian untuk memaparkan situasi di Gorontalo.
“Kami sampaikan kondisi pangan di Gorontalo pak gubernur khusus untuk pasokan beras, gula, jagung itu surplus dan ini memang kita jarang mengalami gejolak. Untuk bawang, rica/cabe, tomat, ikan, yang sering bergejolak memang adalah cabe. Naik harga pun bisa terjadi pada saat saat hari besar keagamaan dan cuaca ekstrem. Tapi itu semua bisa kita tanggulangi pak gubernur, karena kita ada program operasi pasar. Terkait pengelolaan lahan tidur kita ada program P2L, memanfaatkan lahan untuk dapur hidup,” ungkap Kadis Pangan Sutrisno
Terakhir menjadi penekanan Hamka sesuai intruksi presiden adalah kondisi APBN dan APBD. Di mana kondisi APBD di seluruh daerah saat ini masih banyak tersimpan di bank daerah. Posisi APBD per Juli baru 19 persen yang terealisasi. Padahal menurut Jokowi saat ini sudah memasuki pertengahan tahun.
“Ini alasan penting kenapa saya kumpulkan kembali bapak ibu pimpinan OPD di sini. Sesuai harapan saya di Rapim yang kita gelar se malam, target saya kalau bisa Agustus kita sudah di angka 80 persen. Ini memang sesuai keinginan pak presiden. Juga kita harus segera memastikan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak, berapa anggarannya, lakukan pertemuan dengan KPU. Pak Kaban keuangan harus sudah bisa memastikan anggaran kita untuk 2024 tersedia,” tandasnya.
Rapat yang dilaksanakan secara hybird dari Istana Kepresidenan ini diikuti oleh 48 penjabat kepala daerah. 31 orang diantaranya hadir langsung di istana negara. (adv)