GORONTALO – Data stunting Provinsi Gorontalo pada tahun 2018 di 2 kabupaten dan satu kota di Gorontalo masih dalam zona merah atau masih diatas 30%. Hal itu masih jauh dengan standar World Health Organization (WHO) yang memberikan standar 20% bagi daerah dalam menurunkan angka stunting.
Kepala Bidang Kesmas, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Rosina Kiu mengatakan, sesuai dengan penelitian pada tahun 2018 Gorontalo masuk daerah yang signifikan dalam menurunkan angka stunting selain Provinsi Bali. Walaupun demikian tiga daerah yakni Kota Gorontalo, Boalemo dan Gorontalo Utara masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi.
“Kalau kita melihat pemetaan Kabupaten/Kota, yang masih merah ini Kabupaten Boalemo dia 33.39, Kabupaten Gorontalo Utara 30.16 dan Kota Gorontalo,” katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (05/11/2019).
Rosina menyebut sesuai pemetaan zona merah, kuning, dan hijau. Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango masuk pada zona kuning atau berada dibawah angka 30%. Sedangkan untuk Kabupaten Pohuwato berada pada posisi aman di zona hijau atau dibawah 20%.
“Itu sesuai dengan data riset kesehatan dasar pada tahun 2018. Jadi yang parah itu justru tiga kabupaten/kota yang merah. Jadi rensnya merah, kuning, hijau yang hijau yang paling aman,” katanya.
Tingginya angka stunting di disejumlah daerah di Gorontalo dikatakan Rosina harus menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah agar dapat diturunkan secara berjenjang di Provinsi Gorontalo.(IYS)