Thariq Modanggu Turun Tangan Atasi Krisis Air Bersih di Kwandang

Wakil Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu turun tangan menangani krisis air bersih di wilayah Kecamatan Kwandang dan sekitarnya. (Foto : Istimewa)

– Wakil Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu turun tangan menangani krisis air bersih di wilayah Kecamatan Kwandang dan sekitarnya. Seperti diketahui di musim kemarau ini, beberapa wilayah di Gorut, terlebih di Kecamatan Kwandang sebagai ibu kota kabupaten, di beberapa titiknya mengalami krisis air bersih, diakibatkan tidak berjalan baiknya air PUDAM yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Untuk menangani persoalan ini, Senin (23/09/2019), Wakil Bupati Gorut, Thariq Modanggu didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH), Ilyas Lagarusu dan Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR, Haris Dali meninjau lokasi pembangunan fasilitas air bersih, berupa Embung tepatnya di Desa Hiyalo Oyile, Kecamatan Anggrek.

Kepada awak media, Wabup Thariq mengaku pada tahun 2019 ini, pemerintah Kabupaten Gorut melalui Dinas PUPR tengah membangun jaringan pipa untuk air bersih yang bersumber dari Embung di Desa Hiyalo Oyile sebagai sumber air.

Read More
banner 300x250

“Ya, jadi 2019 ini jaringan pipanya dibangun sampai di Desa Tutuwoto, Kecamatan Anggrek. Nah, nantinya dari Tutuwoto itu yang akan disambung ke Kwandang,” imbuh Thariq.

Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Gorut Haris Dali mengaku sebelumnya lokasi pembangunan embung di Desa Hiyalo Oyile ini telah ditinjau oleh pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II dan direncanakan untuk pembangunannya.

“Nah, itu diperkirakan embung itu bisa menghasilkan sumber air atau air baku, kurang lebih 40 liter per detik. Kalau itu sudah jadi, tentu kita bisa gunakan sebagai sumber air untuk wilayah Tolongio, Anggrek dan bisa mencapai wilayah Kwandang,” ungkap Haris.

Dan untuk tahun ini dikatakan Haris, pemerintah daerah sudah mengintervensi dengan anggaran Rp 1,6 miliar dan baru sampai pada perbatasan antara Tolongio dan Kwandang, itu pun baru pipa 3 – 4 meter.

“Kalau umpanya itu sudah terbangun, nah ini diperkirakan kita bangun jaringan induk kurang lebih 350 – sampai pipa 6 inc. Nah, kalau itu sudah terbangun maka jaringannya bisa sampai di Pontolo dan tidak ada lagi kriris air bersih. Mudah-mudahan ini bisa kita perjuangkan, baik DAK maupun anggaran APBN,” jelasnya. (Adv-KT06)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60