Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Terkait kabar dugaan malapraktik yang terjadi di RS Multazam Kota Gorontalo, akhirnya ditanggapi oleh Direktur rumah sakit tersebut.
Saat diwawancara, dr. Syahrudin Sam Biya mengatakan dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait kasus yang merengut nyawa MG tersebut.
“Hari ini saya belum bisa memberikan banyak tanggapan terkait pemberitaan yang belakangan viral di media sosial, soal dugaan malapraktik di RS Multazam. Namun besok itu kami akan ada pertemuan dengan MKEK dan juga pihak dari RS Aloe Saboe, membahas hasil penelusuran dari MKEK soal kasus ini,” ungkap Sam Biya.
Setelah pertemuan dengan MKEK, lanjut dr. Sam, pihaknya akan menggelar konfrensi pers terkait hasil penelusuran MKEK bersama RSUS Aloe Saboe.
“Nanti akan kami gelar konfrensi pers terkait hasil penelusuran MKEK, selaku majelis yang memiliki wewenang dalam menindaki setiap pelanggaran yang dilakukan profesi kedokteran,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dr. Sam juga membenarkan bahwa pasien atas nama MG sebelum meninggal dunia, sempat menjalani perawatan di RS Multazam dengan keluhan sakit di bagian perut.
“Awalnya ibu MG itu dirawat di RS Multazam, dengan keluhan sakit di bagian perut. Kemudian pasien itu meninggal dan beredar luas kondisi pasien. Kami belum bisa lebih luas menjelaskan sebelum ada keputusan Majelis Kode Etik Kedokteran,” pungkasnya. (idj)