“Spekulan itu diduga menjual pupuk bersubsidi yang dikemas dengan menggunakan wadah (sak.red) berlabel pupuk bersubsidi. Dalam sak tersebut isinya diduga palsu, imbasnya jika petani tidak mengetahui maka akan terkecoh. Dan harganya pun jauh lebih mahal,” kata Edy, Kamis (5/11/2020).