Syarifin Tuhala : Bicara Kelapa Bukan Hanya Berdasar Data Google

(Foto :Istimewa)

LIMBOTO – Syarifin Tuhala, tokoh muda pemerhati mengaku miris dengan pemikiran Umar Karim yang hanya seakan menuntut pemerintah, berpikir bagaimana menaikkan harga kelapa yang saat ini agak dibawah harga.

“Kenapa baru hari ini Pak Umar bicara begitu. Kemana saja 10 tahun di DPR. Pernahkah berfikir soal petani kelapa dahulu disaat beliau memiliki power dilembaga legislatif Kabupaten Gorontalo,” ujar Syarifin.

Sebab kata Syarifin berbicara soal persoalan kelapa, harus global. Bukan hanya soal harga namun juga  ketersediaan stok kebutuhan investor, mengajak masyarakat untuk rajin menanam kelapa, dan hal-hal lainnya.

Read More

“Dan itu yang saat ini sementara didorong oleh Ketua KOPEK, Bupati Prof Nelson Pomalingo selaku ketua KOPEK seluruh Indonesia. Mungkin beliau (Umar-red) hanya butuh sabar, ” Papar Syarifin.

Ditambahkan Syarifin yang juga sudah menyerap ilmu tentang pengembangan kelapa di ajang Coconut Festival Karangasem-Bali, subsidi harga kelapa itu bagus, tapi bukan salah satu solusi terbaik dalam membantu petani kelapa seperti yang disampaikan Umar Karim. Namun subsidi malah dinilai Syarifin justru hanya memperkaya perusahaan kelapa.

“Jika petani tdk menjual kelapanya, apakah pabrik akan beroperasi?. Ini juga harus dicermati, selain banyak hal yang tadi Saya sampaikan.” Kata aktifis Kambungu Beresi ini.

Menurutnya satu poin pula yang harus dipahami bahwa menyediakan kelapa khusus untuk perusahaan-perusahaan besar yang butuh ribuan ton kelapa juga harus diperhatikan.

“Kalau permintaannya banyak, lalu daerah hanya bisa menyediakan terbatas. Bisa Jadi perusahaan malah akan melihat ketempat lain. Karena rugi, dalam Hal operasional. Ini Juga yang dibahas dalam festival kelapa itu. Dan Kopek berupaya berpikir bagaiamana mencari solusinya. Karena KOPEK sudah tidak berbicara Ketersediaan kemampuan stok daerah, namun lebih meluas, kerja bersama Seluruh daerah Penghasil kelapa Indonesia. Dan hebatnya, Bupati kita dipercayakan mendorong kearah itu. ” Jadi semua dirancang maksimal oleh KOPEK, ” paparnya.

Syarifin Tuhala mengakui tidak mesti dapat mengintervensi harga kelapa dunia, tapi melalui Kopek harapan itu nyata karena dengan menjalin kerjasama dengan negara negara lain yang juga penghasil dan membutuhkan kelapa seperti Srilanka, India, Tanzania.

“Jadi bukan sekedar berbicara setelah buka Google atau semacamnya.Melihat penurunan perkembangan, lalu membuat statement, ini kan sangat disayangkan” Tegas Syarifin. (Rls)

Related posts