GORONTALO – Pada masa pandemic Covid-19, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Gorontalo menerapkan pembelajaran secara luar jaringan (Luring) dan Dalam Jaringan (Daring). Ini dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19.
Menurut Kepala SLB Negeri Kota Gorontalo, Yamin Umar, untuk pembelajaran secara Luring dilakukan karena dominan anak didiknya yang berkebutuhan khusus belum mampu mengoperasikan perangkat android, atau bahkan orang tua siswa sendiri tidak memiliki fasilitas android.
“Dengan alasan itu sekolah melakukan langkah-langkah pembelajaran Luring dengan cara tatap muka di rumah siswa, dan kami juga memfasilitasi guru yang mengajar dengan memberikan uang transport,” kata Yamin, Rabu (9/9/2020).
Yamin menjelaskan, sementara pembelajaran secara Daring, pihak sekolah juga memfasilitasi pembelajaran tersebut dengan memberikan subsidi pulsa kepada siswa, agar dapat meringankan beban dari Orang tua siswa yang ekonominya sulit dimasa pandemi Covid-19.
“Sebenarnya untuk kedua pembelajaran ini sudah kami lakukan, hanya saja dimasa pandemi lebih dikhususkan atau lebih terarah. Karena kami mengenal system pembelajaran secara individual, untuk menangani masalah belajar siswa yang tidak bisa belajar secara berkelompok,” ungkap Yamin.
Lanjut Yamin, Presentase pembelajaran di SLB Negeri Kota Gorontalo, 75% anak didiknya belajara secara Luring. Dan sisa 25% melakukan pembelajaran secara daring.
“Semuanya kami sesuaikan dengan kebutuhan anak didik, karena kebutuhan pembelajaran setiap anak didik berbeda-beda,” tutup Yamin. (aan)