Gorontalo Utara – Kabar ditundanya kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Gorontalo, untuk hadir dalam acara puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 2018, ternyata tidak berpengaruh terhadap persiapan yang dilakukan pihak Pemprov dan panitia pelaksana. Pun begitu dengan rangkaian kegiatannya, Lintas Batas Kemanusiaan Sosial dilanjutkan ke titik selanjutnya, yakni Kabupaten Gorontalo Utara.
Setelah sukses menggelar Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) di empat kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo, acara dalam rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) itu berlanjut di Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (18/12/2018).
Sama seperti di 4 daerah sebelumnya, melalui kegiatan tersebut Kemensos RI yang bekerjasama dengan pemerintah daerah dan para donatur memberikan beragam bantuan. Di antaranya bakti sosial, penyerahan bantuan sembako, bantuan peralatan sekolah, bingkisan bagi anak-anak, alat bantu disabilitas, serta bantuan bagi lansia.
“Saya bekerja keras untuk meminta kepada Pak Menteri, agar Gorontalo bisa menjadi tuan rumah untuk HKSN tahun ini. Karena melalui kegiatan ini, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat, banyak bantuan yang diberikan, mulai dari PKH hingga bantuan untuk penyandang disabilitas dan masih banyak lagi,” kata Gubernur Rusli Habibie, dalam sambutannya.
Selain itu, ada juga bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk 90 kelompok, bantuan rehabilitas sosial rumah layak huni untuk 80 keluarga, bantuan sarana lingkungan untuk 2 lokasi, bantuan panel surya untuk 2 lokasi, serta bantuan 1 unit motor dapur umum lapangan.
“Tahun depan anggaran di Kemensos lebih kurang Rp 60 tirilun. Anggaran itu harus mampu dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk dialokasikan ke daerah. Insya Allah saya ajak para bupati dan walikota berjuang ke pak Menteri Sosial agar mendapat alokasi anggaran yang lebih tahun depan,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Harry Soeratin mewakili Menteri Sosial RI menjelaskan, pelaksanaan HKSN merupakan bentuk implementasi dari rasa kebersamaan, persatuan dan gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
“Pelaksanaan HKSN 2018 mengangkat tema Harmoni Indonesia. Tema tersebut dipilih agar makna kesimbangan dan kebersamaan kembali hadir dan menjadi komitmen serta budaya masyarakat Indonesia,” ujar Harry.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Idah Syahidah yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Gorontalo melantik dan mengukuhkan Pengurus LKKS Kabupaten Gorontalo Utara. Mereka diharapkan dapat menjadi unjung tombak pelayanan dan penanganan masalah sosial di daerah. (rls/idj)