Resmikan Layanan BKB HIU, Pj Bupati Harap Tumbuh Kembang Balita di Buteng Optimal

Pojok6.id () – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah resmikan pelayanan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) dan Sosialisasi Layanan BKB HIU di Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Kabupaten Buton Tengah di Kelurahan Boneoge, Kecamatan Lakudo, Kamis (16/11/2023).

Kegiatan ini dihadiri Dandim 1413 Buton, Kapolres Buton Tengah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, OPD lingkup Pemda Buton TengahKetua Tim Penggerak PKK, Koordinator Penyuluh KB, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Kader BKB dan lainnya.

Penjabat Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, mengawali sambutannya mengungkapkan sebagai pimpinan pemerintah daerah dirinya mengapresiasi yang setinggi tingginya, atas terselenggaranya acara ini terlebih khusus Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, yang telah memfasilitasi sehingga kegiatan dapat terlaksana.

Read More
banner 300x250

“Bulan Mei lalu pemda Buton Tengah telah mengeluarkan Keputusan Bupati Buton Tengah nomor 400 tahun 2023 tentang Penetapan Kelurahan Boneoge sebagai lokasi Bina Bina Keluarga Balita Holistik (BKB HIU) Kabupaten Buton tengah dan Insha Allah,” ucap Yusuf.

Pj Bupati Buton Tengah ketiga ini menambahkan, semoga melalui acara yang terselenggara tercipta komitmen dari seluruh pihak yang hadir, terhadap pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan, pengasuhan, perlindungan dan perawatan yang wajib dipenuhi oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah dengan berbagi tanggung jawab.

“Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting, dalam pembagunan nasional oleh karena itu perlu dibina dan dikembangkan kualitasnya agar senantiasa dapat menjadi sumber daya manusia yang efektif bagi pembangunan,” paparnya lebih lanjut.

Dalam rangka mewujudkan visi misi Bupati, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah masalah kualitas sumber daya manusia yang menjadi indikator utama dalam mengukur serta menggambarkan kemajuan suatu daerah.

“Pemerintah saat ini serius mengupayakan pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. Komitmen Pemerintah tidak pernah kendur, pada agustus 2021 yang lalu presiden menandatangani peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Substansinya mengadopsi strategi nasional Percepatan pencegahan Stunting periode 2018-2024,” ujarnya.

Sesuai hasil SSGI tahun 2022, angka prevalensi stunting Kabupaten Buton Tengah mencapai 41,6 % berada diatas angka prevalensi stunting provinsi sulawesi tenggara (27,7 %). Dan Nasional (21,6 %) Dalam rangka percepatan Penurunan Stunting. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 317 Tahun 2022 tentang tim Percepatan Stunting di kabupaten, selanjutnya tingkat Kecamatan hingga tingkat Desa dan kelurahan.

“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Yang ditandai dengan panjang atau tingginya badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan,” jelas Pj Bupati Buteng tersebut.

Dalam rangka memaksimalkan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting, pemerintah kabupaten Buton Tengah telah membentuk dan melaunching Kampung Keluarga Berkualitas yang baru diseluruh kecamatan dan salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Bina keluarga Balita.

“Bina keluarga Balita adalah program dari pemerintah dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal. Tujuan dari Program Bina Keluarga Balita adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran dan sikap orantua serta anggota keluarga untuk mempersiapkan pendidikan anak usia nol sampai dengan bawah lima tahun,”tukasnya.

Ketgam : Penjabat Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf saat meresmikan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) dan Sosialisasi Layanan BKB HIU di Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Kabupaten Buton Tengah

Apabila masa emas (Golden Period) anak Balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anak dimasa yang akan datang.

BKB Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) merupakan wujud nyata implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan orangtua yang dapat mendukung program percepatan penurunan stunting melalui program pelayanan yang holistik dan integratif sehingga setiap anak harus mendapatkan pelayanan pendidikan, perawatan kesehatan, gizi.

“Karena dengan pemenuhan layanan holistik integratif bagi keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan maka percepatan penurunan stunting dapat terwujud untuk menghadirkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045,” papar yusuf dengan tegas.

Pemerintah daerah berkewajiban memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak, pemerintah meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah bersama stake holder terkait untuk melakukan inovasi, agar upaya pemenuhan gizi dan tumbuh kembang generasi Buteng bisa tetap terpenuhi.

“Saya minta ditingkatan desa/kelurahan, para dokter, bidan desa dan petugas gizi puskesmas bersama-sama dengan kader di masing masing desa kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi gangguan tumbuh kembang dan harus ditangani serius secara bersama-sama,” ujarnya lebih lanjut.

“Camat agar menfasilitasi dan mengakomodir desa dan kelurahan. Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan teralokasi lewat dana Desa dan yang dikelola oleh kelurahan,” urai Yusuf.

Untuk lebih memperkuat jalinan kerjasama dan gotong royong. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah telah melaksanakan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar lansung kepada keluarga beresiko stunting yaitu calon Pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan anak anak bayi umur dua tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu.

“Terakhir kepada para lembaga swadaya masyarakat, swasta mitra pembangunan dan media saya minta agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting, Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari saudara-saudara sekalian,” tutupnya. (Adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60