MICHIGAN – Seorang remaja Michigan menjadi penerima transplantasi paru-paru ganda pertama setelah paru-parunya rusak parah akibat mengisap vaping atau rokok elektrik, demikian pernyataan pejabat-pejabat kesehatan Amerika, Selasa (12/11).
Tim dokter di RS Henry Ford di Detroit menggambarkan kepada wartawan prosedur yang menyelamatkan nyawa remaja berusia 17 tahun itu, dan memohon masyarakat memahami bahaya vaping.
Remaja itu dibawa ke rumah sakit awal Desember lalu karena menunjukkan gejala seperti pneumonia. Ia dipindahkan ke rumah sakit Children’s Hospital of Michigan di Detroit dan kemudian ke RS Henry Ford pada 3 Oktober lalu di mana ia menjalani transplantasi pada 15 Oktober.
Transplantasi paru-paru ganda ini diyakini yang pertama kali dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan paru-paru akibat vaping.
Tim dokter itu mendapati “sejumlah besar peradangan dan jaringan parut” pada paru-paru remaja itu, ujar Dr. Hassan Nemeh, direktur bedah transplantasi organ dada di RS Henry Ford.
“Ini adalah kejahatan yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Kerusakan akibat vaping terhadap paru-paru tidak dapat dipulihkan. Tolong pikirkan hal itu dan katakan pada anak-anak Anda untuk mempertimbangkan kembali penggunaan vaping.”
Pejabat-pejabat kesehatan itu menolak mengidentifikasi nama remaja itu dan berharap ia segera pulih. Mereka juga tidak merinci apa merek atau jenis vaping yang digunakan dan berapa lama.
Lebih dari 2.000 warga Amerika yang menggunakan vaping jatuh sakit sejak Maret lalu, sebagian besar adalah remaja dan dewasa muda. Sedikitnya 40 orang telah meninggal dunia. [**]
Sumber Berita dan Foto: VoA Indonesia