JAKARTA – Realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadi yang terbesar ketiga nasional hingga akhir bulan Oktober 2020. Hal itu berdasarkan evaluasi Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) yang disampaikan pada Rakornas Pengendalian Inflasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Persentase belanja Pemprov Gorontalo berada di angka 64,62 persen. Realisasi itu hanya terpaut sedikit dari Pemprov Bali 65,72 persen dan DKI Jakarta 70,67 persen. Memasuki triwulan IV ini, baru delapan provinsi yang realisasinya di atas belanja APBN sebesar 60,77 persen.
“Alhamdulillah realisasi belanja kita diapresiasi tadi oleh Pak Mendagri karena termasuk yang paling besar. Itu artinya, APBD kita sudah dibelanjakan atau terserap untuk pembangunan, pemulihan ekonomi dan terutama untuk penanganan pandemi covid-19,” ucap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie usai acara.
Lebih lanjut katanya, Pemprov Gorontalo tahun 2020 ini memfokuskan belanja APBD untuk penanganan covid-19 sesuai perintah pusat. Tiga hal yang diintervensi lebih yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi.
Selain persentase realisasi anggaran yang tinggi, Pemprov Gorontalo juga menjadi daerah dengan jumlah simpanan terkecil di bank yakni sebesar Rp1,337 triliun. Angka itu cukup kontras dengan tiga daerah teratas yakni Jawa Timur Rp27,25 triliun, Jawa Barat Rp21,67 triliun dan Jawa Tengah Rp21,16 triliun.
“Semakin kecil simpanan berarti semakin besar belanja. Pemerintah kan beda sama swasta, kita upayakan tidak menumpuk uang di bank karena harus dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan supaya ekonomi berputar,” pungkas Rusli. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo