Ratusan Warga Kota Blitar Protes ke PT.KAI, Ternyata Ini Tuntutannya

Kota Blitar
Unjuk rasa penolakan pemasangan patok oleh warga Kel. Ngegong, Kota Blitar.(2/9/2020) (foto : Vido/Pojok6.id)

– Ratusan warga Kelurahan Ngegong, Kota Blitar menggelar aksi , Rabu (2/9/2020), menolak keputusan PT. KAI, yang rencananya akan memasang patok di tengah jalur perlintasan tanpa palang pintu.

Menurut Rudi Santoso, selaku Ketua RW 1 Kelurahan Ngegong, pihaknya mendapat kabar dari PT.KAI rencana pemasangan patok, karena dipicu adanya insisden kecelakaan antara mobil dan kereta api di lokasi tersebut.

“Kami warga Kelurahan Ngegong jelas menolak rencana ini, karena kalu sudah dipasangi patok pasti tidak bisa dilewati. Sementara ada lokasi perkantoran dan TPA, dan ini jalan besar,” kata Rudi, yang juga koordinator relawan palang pintu.

Read More

Kepada awak Pojok6, Rudi membenarkan bahwa setelah aksi demo telah disetujui kesepakatan dari warga setempat dengan pihak DAOP VII Madiun. Isi kesepakatan itu bahwa tidak menutup jalan pada perlintasan sebidang, asalkan warga juga siap ikut menjaga perlintasan yang juga dibantu oleh petugas dari Dishub Kota Blitar.

Mengomentari hal itu, Kepala Dinas Perhububungan (Dishub) Kota Blitar, Priyo Suhartono menyebut, DAOP VII Madiun akan berkoordinasi lagi dengan Dishub dan warga Ngegong, untuk mengambil tindak lanjut jangka pendek, menengah dan panjang.

“Ini sambil menunggu rekomendasi dari Dirjen Perkeretaapian pada Kemenhub (Kementerian Perhubungan) RI yang sudah diajukan tapi belum turun. Minggu depan kalau sudah siap, kita akan ke Jakarta mengurus itu,” paparnya.

Terakhir, Priyo menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran pada APBD tahun 2021. Kata dia, ada total 7 perlintasan sebidang yang membutuhkan palang pintu dengan anggaran sebesar Rp. 4 Miliar. (vid)

Related posts