UNG – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduart Wolok mengungkapkan, Idulfitri merupakan momentum yang tepat untuk menghapus dendam dan kebencian sesama insan Gorontalo, khususnya untuk para elite.
Hal ini disampaikan Eduart dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri tahun 1442 Hijriah, yang dimana Ramadan tahun ini masih tetap dilalui di tengah-tengah Pandemi Covid-19 yang belum kunjung selesai.
“Gorontalo saat ini berada pada titik nadir baik ekonomi maupun sosial-politik pada pandemi saat ini, tantangan Gorontalo untuk bertahan di tengah pandemi perlu kolaborasi semua elit,” ungkap Eduart, Rabu (12/5/2021).
Menurut Eduart, tanpa rahmat dan hidayahNya kita bukanlah apa-apa dan mungkin tidak bisa bertahan, dimana momentum Idulfitri menjadi wadah dan kesempatan yang harus dipergunakan sebaik-baiknya, sehingga momentum ini adalah momentum untuk bersatu dan berkolaborasi.
“Potensi kita luar biasa, di Jakarta kita punya 3 Mentri, ada Wakil Ketua DPR dan MPR. Di daerah kita punya Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wali Kota serta banyak anggota legislatif serta elit-elit yang potensial, jarang kesempatan dan potensi ini datang dua kali,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar PBSI itu juga mengingatkan, bahwa momen Idul Fitri sangat penting untuk saling bermaaf-maafan bergandengan tangan untuk memikirkan masa depan Gorontalo, baik jangka pendek bagaimana bertahan di tengah pandemi, dan jangka panjang bagaimana recovery dan bersiap untuk bangkit.
“Kita semua harus menjadikan momentum ini untuk melakukan refleksi secara massal. Jangan sampai momentum Ramadan dan Idul Fitri lewat begitu saja, tanpa kesan mendalam di nurani kita,” pungkasnya. (rls/adv/ryn)