GORONTALO – Meilina Atalapu (36) adalah seorang pegawai negeri sipil. Meilina memiliki sebuah keluarga kecil yang bahagia, anak – anak nya membuatnya semangat menjalankan aktivitas sebagai pegawai negeri sipil. Namun karena kurangnya perhatian meilina terhadap kesehatan, maka meilina divonis di diagnosa dokter mengidap hypertensi.
“Dengan penyakit hypertensi yang saya derita mengaharuskan saya untuk meminum obat seumur hidup. Namun saya tidak kuatir, karena saya adalah pesera Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat. Program JKN-KIS ini sungguh luar biasa membantu, bayangkan jika saya harus membeli sendiri obat – obat hypertensi secara rutin pastilah gaji saya tidak cukup,” ujar Meilina yang tinggal di Jalan Gelatik Kota Gorontalo.
Kini Meilina tergabung dalam klub prolanis di fasilitas kesehatan tempatnya terdaftar. Program prolanis diperuntukan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat yang memiliki penyakit kronis. Tujuan dari pelaksanaan PROLANIS yaitu mendorong peserta kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil baik pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
Sasaran dari kegiatan PROLANIS adalah peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis (Diabetes melitus tipe 2 dan Hipertensi). Aktifitas dalam PROLANIS meliputi konsultasi medis /eduskasi, home visit, aktifitas klub dan pemantauan status kesehatan.
“Saya bersyukur tergabung dalam klub prolanis, karena dengan cara seperti ini saya bisa mengurangi potensi penyakit hypertensi saya kambuh. Di klub prolanis saya diajak untuk menjalankan pola hidup sehat, sungguh luar biasa JKN KIS dengan upaya – upaya untuk mengedukasi peserta seperti saya yang sudah menderita penyakit kronis dan bergantung pada obat – obatan,” tambah Meilina.
“Bagi masyarakat yang belum menjadi peserta JKN KIS, saya menghimbau segera mendaftarkan diri ke kantor BPJS Kesehatan atau melalui mobile JKN. Saya jamin tidak akan ada ruginya, justru kita diajarkan untuk Saling tolong menolong. Sehat menolong yang sakit, dengan gotong royong semua tertolong,” Tutup Meilina. (rls)