Pihak Lion Air, Biro Perjalanan Tidak Banting Harga Tiket Pesawat Lion Air

Salah satu pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air, saat lepas landas dari bandara internasional Juanda, Surabaya, 12 Mei 2012. (Foto: dok)

Jakarta – Jatuhnya pesawat JT 610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang Senin (29/10) menimbulkan isu bahwa pihak Lion Air dan biro perjalanan melakukan diskon besar-besaran harga tiket Lion Air. Menanggapi hal tersebut, kedua pihak menyatakan tidak melakukan penurunan untuk harga tiket. Keduanya, mengatakan harga tiket saat ini masih stabil dan normal.

Pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang Senin (29/10) lalu, beredar kabar bahwa tiket Lion Air rute tertentu mengalami penurunan harga yang cukup drastis.

Bahkan banyak warga pun mengunggah screen capture harga tiket Lion Air jurusan tertentu di situs Traveloka dengan harga yang cukup miring. Meskipun saat ini harganya sudah kembali normal, pihak Traveloka sendiri mengaku tidak melakukan flash sale atau banting harga.

Read More
banner 300x250

PR Manager Traveloka, Busyra Oryza kepada VOA, Rabu (31/10) mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan banting harga atau diskon untuk maskapai penerbangan apapun. Sementara terkait harga tiket Lion Air yang diberitakan sempat mengalami penurunan, Busyra mengaku akan kembali memeriksa tentang hal tersebut. Namun dia menegaskan bahwa harga tiket yang ditampilkan pada aplikasi merupakan harga dari maskapai yang bersangkutan.

Menurutnya, kalaupun ada sale atau penurunan harga itu murni keputusan dari pihak maskapai itu sendiri.

“Kita memang sebagai platform booking yang kita dapat harganya itu biasanya dari supplier, dalam hal ini kan maskapai. Nah, harga yang tampil di aplikasi traveloka, adalah harga yang kami dapat dari maskapai lalu kita tampilkan. Tapi di payment kalau misalkan ada perubahan harga, itu bisa naik atau turun dan untuk tiket ini normal sih sebenarnya,” jelas Busya.

Ketika ditanyakan lebih jauh apakah ada penurunan penjualan tiket Lion Air di situs Traveloka, Busyra enggan memberikan jawaban, karena hal itu bukan merupakan otoritasnya untuk menjawab, dan pihaknya menyampaikan duka cita atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tersebut.

Sementara itu, PR Lion Air Group Ramaditya Handoko mengatakan, pihaknya tidak melakukan penurunan atau banting harga tiket pasca kecelakaan. Menurutnya, saat ini pihak Lion Air masih menjual tiket dengan harga yang normal.

Kalaupun ada penurunan harga tiket di berbagai biro perjalanan perjalanan, kata Rama, itu murni keputusan dari pihak biro perjalanan itu sendiri.

“Itu dari agen. Dari kami coba aja di cek di website kami lionair.go.id, harga Jakarta-Singapore one way masih Rp500.000. Kalau itu murni dari travel agent. Masalah nanti menutupi kekurangan atau harga spescial dengan harga khusus atau corporate itu di luar. Jadi itu memang udah kebijakan dari agennya,” jelas Rama.

Rama pun bilang mengatakan bahwa pihak Lion Air sendiri belum ada rencana untuk menurunkan harga tiket pesawat, pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Dan menurutnya, hingga saat ini belum ada penurunan penjualan tiket. Rama mengatakan penjualan tiket masih stabil sampai sekarang.

“Belum ada rencana banting harga. Sejauh ini penjualan tiket masih stabil, karena memang jelang high season juga kan, jelang November, Desember,” lanjut Rama.

Sementara itu, harga saham produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing langsung anjlok 6,59 persen pada perdagangan saham Senin lalu, pasca setelah pesawat buatannya, Boeing 737 Max 8, yang digunakan Lion Air JT 610 dengan jenis Boeing 737 Max 8 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Bekasi, Jawa Barat.

Pada perdagangan Senin (29/10), Saham Boeing dibuka pada level USD360.55 per saham, dan sempat bergerak di kisaran USD328,63 hingga USD361.71 per saham, dan ditutup di level USD335.59 per saham, setelah pada perdagangan Jumat (26/10) lalu saham Boeing ditutup pada level USD359.27 per saham.

Sedangkan pada perdagangan Selasa (30/10) yang dikutip dari yahoo finance, saham Boeing dibuka pada level USD330.35 per saham, kemudian bergerak di USD329.77 hingga USD351.05 per saham dan ditutup pada level USD349.91 per saham atau naik 4,27 persen. [*]

Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60