GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruang (PUPR) menyebut rencana pekerjaan Jembatan Molindogupo pada tahun 2020 terancam gagal dilaksanakan. Pasalnya, hingga pertengahan November 2019 kepastian pembebasan lahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango (Bonebol) belum jelas.
“Kita beri waktu hingga akhir November 2019 ini. Jika kepastian pembebasan lahan tidak tuntas dari Pemkab Bone Bolango, maka anggaran pekerjaan jembatan itu akan kita alihkan ke infrastruktur lain,” jelas Kadis PUPR Handoyo Sugiharto.
Handoyo menjelaskan, Pemprov Gorontalo sebenarnya sudah menganggarkan lebih kurang Rp36 miliar untuk pekerjaan jembatan sepanjang 70 meter itu. Jembatan yang menghubung Suawawa Timur dan Suwawa Selatan menjadi akses vital warga dari dan ke Kota Gorontalo untuk jual beli, sekolah dan kesehatan.
Pemprov Gorontalo membutuhkan lahan baru sepanjang 800 meter dengan lebar 12 meter untuk membuat jembatan baru yang permanen. Jembatan lama dengan konstruksi bailey dinilai sudah tidak layak karena hanya berlantai papan dan sering diterjang banjir.
“Jadi keputusannya sekarang ada di Pemkab Bone Bolango, mau menyelesaikan pembebasan lahan atau tidak. Jangan anggarannya sudah ada, sudah dilelang dan ada pemenangnya, tapi lahan yang tidak siap,” imbuhnya.
Tahun 2019 ini Pemprov Gorontalo menganggarkan perbaikan lantai jembatan senilai lebih kurang Rp200 juta. Pekerjaannya selesai dan sudah dimanfaatkan oleh warga setempat. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo