Permintaan Turun, Harga Minyak AS Minus

Pompa angguk minyak tampak di dekat Karnes City, Texas, saat matahari terbenam, 8 April 2020. (Foto: AP)

AMERIKA – Harga minyak mentah Texas untuk pengiriman minyak Mei mendatang, Senin (20/4) anjlok ke level di bawah nol alias minus karena menguapnya permintaan seiring resesi global akibat pandemi virus corona.

Penurunan tajam harga untuk minyak berkualitas tinggi, West Texas Intermediate itu, terjadi ketika kilang-kilang terisi penuh dan tidak ada tempat lagi untuk pasokan baru. Harga kontrak dalam beberapa bulan mendatang juga turun tajam, di mana harga untuk pengiriman Juni turun sebesar 12 persen menjadi $22,05 per barel.

Harga minyak mentah Brent, yang menjadi patokan dua per tiga kontrak , juga turun, meski tidak terlalu tajam – yaitu turun lebih dari 5 persen menjadi $26,59 per barel.

Read More

Harga minyak mentah telah turun tajam dalam beberapa minggu ini, seiring anjloknya sepertiga permintaan minyak dunia. Pandemi virus corona telah menghancurkan perekonomian, membuat seluruh bisnis tutup dan jutaan pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Dunia (Organization of Petroleum Producing Countries/OPEC) — yang beranggotakan 13 negara dan dipimpin oleh Arab Saudi dan produsen minyak lainnya – minggu lalu sepakat untuk mulai memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari pada 1 Mei nanti. Pemangkasan produksi itu diperpanjang hingga Juni, sebagai upaya untuk menopang harga.

Namun rencana pemangkasan produksi itu sejauh ini gagal mencegah penurunan harga minyak.

Tiga pasar saham utama di Amerika, Senin (20/4), tumbang ke zona merah.. Tiga puluh saham-saham teknologi tinggi turun tajam di Dow Jones Industrial Average, sementara Standard&Poor 500 terjun bebas 2 persen pada perdagangan siang hari.

Pasar-pasar saham Eropa mencatat kenaikan moderat. Indeks saham di Paris, London, Frankfurt – semuanya ditutup menguat 0,5 persen.

Indeks Nikkei Jepang terkoreksi lebih dari 1 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turun kurang dari 1 persen. Indeks KOSPI di Seoul juga ditutup turun hampir 1 persen. Sebaliknya Indeks Shanghai naik 0,5 persen. [**]

Sumber Berita dan Foto: VoA Indonesia

Related posts