GORONTALO – Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, Perguruan Tinggi pada dasarnya bisa memberikan penilaian dan masukan terhadap penyelenggara Pemilu, khususnya terkait kinerja KPU (Komisi Pemilihan Umum). Namun hal itu dilakukan harus objektif dan komperhensif.
Ditemui usai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Sabtu (2/11/2019), Pramono mengatakan Perguruan Tinggi didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup dan berkualitas tinggi.
“Secara umum PT memiiki posisi yang strategis dalam pembangunan demokrasi di Indonesia. Ini menjadi kekuatan dan harapan masyarakat dalam perbaikan kualitas demokrasi dan kinerja KPU itu sendiri,” kata Pramono.
Secara teknis, lanjut Pramono menambahkan, ada banyak hal yang bisa dilakukan antara PT dengan penyelenggara Pemilu, baik KPU atau Bawaslu, terutama dalam mendorong peningkatan kualitas demokrasi kedepan.
“Seperti melibatkan mahasiswa sebagai penyelenggara atau pemantau pemilu yang independen, karena itu yang akan memperkuat kelompok masyarakat dalam melakukan pengawasan potensi kecurangan pemilu,” ungkapnya.
Selain itu, bisa juga dilakukan melalui kegiatan penelitian. Karena bagaimanapun juga Pemilu dari waktu ke waktu harus terus dievaluasi.
“PT sebagai bagian dari masyarakat yang otonom dan mandiri, bisa memberikan penilaian secara objektif dan komprehensif, dimana kekurangan dan kelemahannya. Dan mana yang menurut PT sudah baik, itu harus terus ditingkatkan,” pungkasnya. (*)